PILIHAN
Bentrok Antara Warga dan Petugas, Kaum Ibu Ibu Melakukan Aksi Buka Pakaian
Toba Samosir (PantauNews.co.id) – Sejumlah kaum ibu di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir melakukan aksi telanjang menghadang upaya pelebaran jalan yang dilakukan di kawasan yang diklaim sebagai tanah adat mereka.
Aksi kaum ibu tersebut terjadi saat alat berat akan melakukan pelebaran jalan menuju kawasan Wisata the caldera yang dikembangkan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Kamis (12/09).
Bentrok antar warga dan petugas juga tidak terelakkan. Karena pihak pemerintah tidak menghentikan upaya pelebaran. Upaya penghadangan warga terhadap pelebaran jalan tidak berhasil.
Sebagai aksi protes, kaum ibu meluapkan emosi dengan membuka pakaian mereka sebagai perlawanan terhadap kebijakan yang menurut mereka perampasan hak atas tanah wilayat mereka.
Salah seorang warga yang dihubungi awakm media, Gohan Butarbutar mengaku kecewa dengan cara komunikasi yang dibangun pemerintah kepada warga. Upaya pengembangan wisata kawasan Danau Toba yang selama ini dirasa kurang melibatkan masyarakat.
"Pihak BPODT mau buka lahan, mau buka jalan dan daerah pariwisata. Lahan itu diatas persawahan pertanian warga masyarakat setempat. Jadi ada upaya pemaksaan dari pemerintah," teranganya.
Baca Juga: BPODT Akui dan Minta Maaf Terkait Pelarangan Warga Hadiri Peresmian “The Caldera-Toba Nomadic Escapeâ€
Upaya penghadangan dilakukan oleh puluhan warga dan meminta pemerintah untuk menunda rencana tersebut sebelum ada kesepakatan. “Aksi warga bahkan dilakukan dengan membuka baju (telanjang) sebagai bentuk protes keras dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lahan milik warga,†tambahnya.
Mereka mengaku bahwa pihaknya terus berupaya menyelamatkan tanah wilayat mereka. “Upaya-upaya menghadang terus kami lakukan. Aksi telanjang sampai dilakukan ibu-ibu. Sekali lagi ini bentuk tidak setujunya kami," tambahnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Robinson Siagian mengatakan, tidak ada penggusuran atau upaya pemaksaan yang dilakukan. Apa yang dilakukan adalah bagian dari upaya pembangunan.
"Tidak ada penggusuran. Saya juga sedang dilokasi kejadian. Jadi tidak ada penggusuran, itu pembukaan jalan. Itu pembukaan jalan dari Sibisa menuju Sigapito," jelasnya.
Pembukaan jalan ini adalah dalam rangka pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba di Desa Sigapiton. "Jalan ini ada sepanjang 1,9 Kilometer. Jadi sebenarnya inikan tanah pemerintah, dalam hal ini kehutanan," jelasnya.
Sumber : Gatra.com
Berita Lainnya
Menuai Kritik, Inilah Penjelasan Ustadz Abdul Somad Terkait Video Viral Ceramahnya
PT KPI Unit Dumai dan Sei Pakning Raih Penghargaan Communitas Awards 2023 dari Amerika Serikat
BEMD Adakan Arisan Pertama di Hutan Wisata Bandar Bakau
Linda Gunawan Siap Maju di Pilkades Ranca Kelapa
Ustad Somat Hadir Saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren Darul Fikri diMeranti
Batalyon Infanteri 642/Kapuas Bagikan Sembako Kepada Warga Kurang Mampu
Warga Kota Tangerang Antusias Ikut Vaksinasi Merdeka di Polsek Karawaci
Pemuda Tani HKTI Kendal Ucapkan Selamat Hari Tani Nasional 2021
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, GM RU ll Dumai : Satu Bumi Untuk Masa Depan
Markas OPM Satu Persatu Berhasil Dikuasai TNI-Polri, Egianus Kogoya Makin Terdesak
Muncul Kepemilikan Tunggal, Lurah Bintan Siap Memediasi Persoalan Lahan
PUPR Kota Tangerang Pindahkan Saluran Air Ketempat Yang Lebih Efektif