Belajar Tatap Muka Dimulai Senin, Pemko Pekanbaru Minta Sekolah Patuhi SOP
PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai menerapkan belajar tatap muka di sekolah, Senin lusa. Tapi, sekolah harus mematuhi standar operasional prosedur (SOP).
"Kita minta supaya melaksanakan sekolah tatap muka dengan SOP yang sudah ada," kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, H Muhammad Jamil SAg MAg MSi, Sabtu (14/11/2020).
SOP yang dimaksud dengan tetap menjalankan protokol kesehatan saat pembelajaran berlangsung. Kemudian, sekolah hanya mengisi kelas separuh dari jumlah atau kapasitas awal. Bangku antara peserta didik juga diberikan jarak.
"Selama pembelajaran berlangsung, wajib menjalankan protokol kesehatan terutama pakai masker," jelasnya.
Ia menilai, sekolah tatap muka terbatas ini diterapkan untuk kembali mendekatkan murid dengan guru. Karena sudah lama guru dan murid menjalani pembelajaran jarak jauh.
Tahap awal, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru hanya membolehkan 23 SMP yang belajar tatap muka di sekolah. Diutamakan sekolah yang berada di pinggiran.
"SMP kita uji coba, besok masih 23 SMP, kita utamakan yang pinggiran, karena selama ini mereka terbentur pembelajaran jarak jauh (PJJ). Besok yang masuk 50 persen, tidak semua," kata Pelaksana tugas Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas.
Nanti, kalau berhasil ini baru ditambah menjadi 100 persen. Artinya, jika berhasil semua SMP negeri mulai. "Sekolah satu kali satu minggu satu anak," kata dia.
Ia menyebutkan, masuk sekolah tatap muka hanya 3 jam sehari. Siswa hanya mendiskusikan mata pelajaran yang mereka sulit berdiskusi dengan orang tuanya karena keterbatasan.
Kedua, lanjutnya, sekolah tatap muka untuk memberikan tugas kepada anak, selama satu minggu itu. Kebijakan ini untuk penguat PJJ. "Tiga jam itu mereka tidak keluar main, di kelas saja. Oleh karena itu kantin tidak boleh dibuka. Anak wajib membawa makanan dan minuman dari rumah," jelasnya.
Lalu bangku yang mereka gunakan itu berjarak 1,5 meter, karena hanya 50 persen. Bangku yang akan dipakai sudah dikasi nama, jadi bangku tidak diganti-ganti lagi.
"Misalnya satu kelas 40 maka dibagi dua. Senin separuh, Rabu separuh lagi," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk SD mulai masuk tatap muka jika SMP sudah buka semua negeri dan swasta. Nantinya, jadwal masuk antara SMP dan SD diatur.
"Kalau SMP masuk Senin, maka SD masuk hari selasa, ini kita lakukan untuk mencegah penumpukan," jelasnya.***
Berita Lainnya
Wali Kota Dumai H. Paisal Hadiri Silahturahmi Dengan Guru Ngaji Honorer
Menuju UAS, Kepsek SMPN 3 Simpang Kiri Minta Awasi Anak saat di Rumah
Catatkan Sejumlah Kinerja Gemilang di Tahun 2021, PT KPI RU Dumai Diganjar 4 Penghargaan Pada Ajang Refinery Award
Soroti Biaya Baju Sekolah SMA/SMK, Aktivis Pendidikan Lapor Gubri
PJS Kepri Gelar Musda I dan Pelantikan Pengurus DPD dan DPC se Kepri
PT KPI Unit Dumai Meriahkan Momen HUT ke-78 RI dengan Rangkaian Edukasi Pencegahan Cedera Olahraga
Wahyudi El Panggabean Lulus Uji Kompetensi Pembicara Publik oleh BNSP, Jakarta
MAN 1 Mukomuko Terima Mandat Sebagai Madarasah Research
SMKN 3 Dumai Juara Harapan Satu Tingkat Nasional Teknik Mengelas
Pelaksanaan PPDB Tahun 2022-2023 SMK Negeri 2 Dumai Berjalan Sukses dan Lancar
PT KPI RU Dumai Gelar Program Goes to School
Polairud,Polres Dumai Bersama Mahasiswa Sekota Dumai Adakan Kegiatan Penanaman Magrove