Potensi Kerugian Pertamina Akibat Sengketa Hukum Kontrak LNG CCL
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Pemkab Rokan Hulu Umumkan Pemenang Lomba Sayembara Logo HUT Rohul ke 24
Mahal, Harga Cabe Rawit di Kendal Capai Rp 110 Ribu/Kg

KENDAL, PANTAUNEWS.CO.ID - Kenaikan harga cabai yang terjadi hampir sepekan belakangan, mulai dikeluhkan warga Kendal. Warga khawatir kenaikan harga cabai ini akan terus terjadi, hingga memasuki bulan Ramadan yang kurang dua bulan lagi.
Seperti yang terjadi di Pasar Pagi Kaliwungu, harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 110 ribu per kilogramnya. Kenaikan dipicu, akibat kurangnya pasokan karena sentra penghasil cabai mengalami gagal panen.
Salah satu pedagang, Sumrotun mengaku, kenaikan harga yang cukup tinggi ini membuat pembeli mengeluh dan tidak membeli dalam jumlah besar.
“Sudah seminggu ini naik jadi Rp 110 ribu perkilogramnya, jadi banyak yang beli eceran misalnya hanya Rp 5.000 atau Rp 2.000 saya layani meskipun dapatnya paling berepa biji saja,” ungkapnya kepada awak media ini, Kamis (4/3/2021).
Menurut Sumrotun, kenaikan harga cabai rawit merah yang menembus angka RP 110 ribu, juga memicu kenaikan harga cabai lainnya. Bahkan cabai merah keriting juga naik mencapai Rp 70 ribu perkilogramnya.
“Kami terpaksa melayani pembelian secara eceran, meski pembeli mendapatkan cabai rawit merah dengan jumlah sedikit,” tambah Sumrotun.
Dikatakannya, sejumlah komoditi sayuran juga mengalami kenaikan, rata-rata 50% dari harga sebelumnya. Untuk mensiasati itu, dirinya hanya mengambil stok sedikit, karena khawatir tidak laku.
“Barangnya sedikit. Saya tidak berani ambil banyak, takut tidak laku. Karena harganya mahal, malah saya yang rugi karena busuk,” imbuhnya.
Menurut salah satu pembeli, Maftukhah, kenaikan harga cabai yang sangat tinggi ini membuat kebutuhan sehari-hari membengkak.
Untuk mensiasatinya, dirinya terpaksa mengurangi belanja di pasar, dengan membeli nya secara eceran sesuai dengan kebutuhan saja.
“Jelas keberatan dengan harga yang tinggi ini. Belum lagi kebutuhan lain yang banyak jadi kalau bisa segera turun. Kalau saya terpaksa beli sedikit tidak berani banyak, biar bisa belanja lainnya,” kilah warga Pandean Bonsari Kaliwungu tersebut.
Ia dan pembeli lain berharap, kenaikan harga ini tidak berlangsung lama, mengingat kurang dari dua bulan akan masuk bulan Ramadan.
“Selain itu, kami khawatir, kenaikan harga cabai akan memicu kenaikan harga sembako lainnya,” pungkas Maftukhah. (*)
Penulis: Ahmad Nasirin
Berita Lainnya
Kenapa Bank 'Sulit' Turunkan Bunga KPR?
Corona Bikin Ekonomi Nyungsep, Bagaimana Nasib THR Lebaran?
Shopee Ajak Pengguna Dukung Hasil Karya Pengrajin Kayu Lokal
Kadin Akan Undang Perusahaan Pengembang Dumai Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi
Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen Gelar Seminar dan Talkshow UKM Online 2020
Cukai Rokok Jadi Pahlawan buat Negara, Ini Buktinya
Tahun Baru 2021, Harga Sawit di Riau Masih di Atas Rp2.000 Perkilogram
Lagi-lagi, PT Nagamas Palmoil Lestari Kembali Gelar Pasar Murah untuk Masyarakat Dumai
Shopee Hadirkan Kolaborasi Spesial
Kemenkumham dan Kemenkeu Selenggarakan Temu Bisnis Tahap VI Tahun 2023
Jak Hermanto: KADIN Bertujuan Meningkatkan Ekonomian Masyarakat, Terutama Sektor UMKM.
Corona Bikin Ekonomi Nyungsep, Bagaimana Nasib THR Lebaran?