Misteri RAPBD 2014/ ABPD 2015 Provinsi Riau
Setelah Diperiksa KPK, Jonli: Saya Tau Persis, Pak Suparman Niatnya Baik
PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID -- Penyidik ??Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru hadir dan memeriksa beberapa ASN Pemprov Riau, antara lain mantan pegawai Setwan DPRD Provinsi Riau, H Jonli S.Sos M.Si.
Dalam perbincangannya dengan media, Jonli mengaku bahwa materi terkait sepenuhnya diserahkan kepada pihak penyidik.
"Terkait dengan materi, saya tak mau jawab pemeriksaan sama pemeriksaannya. Saya hanya memastikan bahwa Pak Parman justru berniat baik. Sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau pada saat itu, malahan Pak Parman yang Nasehatin saya, agar-hati menggunakan uang APBD, " Jonli, yang saat ini dimiliki sebagai Kadisnakertrans Provinsi Riau.
Berkali-kali Jonli juga katakan, bahwa Suparman pada saat itu niatnya baik. Bahkan dalam beberapa kesempatan, justru Suparman yang mewanti-wanti agar segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah uang.
"Saya ingat betul, bahwa sekitar bulan September 2014 yang lalu, saya berketepatan untuk menunaikan ibadah Haji. Saya juga sempat mengingatkan, agar para pegawai di Setwan hati-hati dalam menggunakan uang APBD, jangan sampai terjerat masalah hukum. Pada saat itu yang ada didalam benak saya, hanya ibadah, ibadah dan badah. Saya bertekad untuk serius melalukan ibadah Haji," tutur pejabat di Pemprov yang juga pernah sebagai Pj Wali Kota Dumai.
Hingga berita ini diterbitkan, misteri terkait kasus uang ketok palu APBD Provinsi Riau 2014 maupun Rancangan APBD tahun 2015 semakin lama akan terbongkar. Siapa yang terlibat dan menikmati aliran uang haram itu wajib bertanggung jawab. KPK wajib bertanggung jawab, sesuai dengan semangat supremasi hukum di negeri ini.
Terpisah, bertempat di Restoran Hotel Premier Pekanbaru, hari ini, Kamis (28/10/21) Ketua Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI) ikut berkomentar.
Menurut Aktivis Larshen Yunus, bahwa pengakuan dari H Jonli S.Sos M.Si dapat dijadikan tambahan memperkuat Novum baru. Bagi KPK, Jonli adalah salah satu saksi yang dapat membongkar tabir misteri kasus tersebut.
"Kami sangat berharap, agar siapa saja yang menyaksikan dan telah diperiksa untuk memberikannya, katakanlah kami benar, jika itu benar dan katakan itu salah, jika memang benar. Kasihan sama orang yang justru di zholimi. Niatnya baik, tapi justru jadi korban kasus ini . Sementara orang-orang yang sudah jelas menerima aliran uang haram itu, masih terbuka di atas," ungkap Aktivis Larshen Yunus, dengan nada kecewa.
Ketua PP GAMARI itu juga katakan, bahwa tantangan akan selalu ikhtiar dan istiqomah dalam menghadirkan keadilan.
"Mohon do'a dan dukungannya, agar kami sebagai insan dapat bekerja amanah. Niat kami hanya satu, yakni berusaha memperbaiki negeri," tutup Yunus, sapaan akrab Ketua GAMARI itu. (*)
Berita Lainnya
JASA TOKOH
SDM || KARIR
Fenomena || Berorganisasi
Penataan Organisasi
Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim
MAKNA || BERPIKIR POSITIF
Bisnis Penguasa dan Pengusaha Dalam Demokrasi
Reza Fahlepi Lagi Sedang Membangun Framing dan Takkan Mungkin Melawan 'Sang Matahari'
Aktif Wujudkan SDG's, KPI RU Dumai dan Sungai Pakning Raih Predikat Gold di Ajang ISDA 2022
SEMANGAT || TETAP OPTIMIS
Takabbur Littawadhdu'
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar, Mimpi Sang Visioner Nan Agamis