Dua Tahun Berjuang, Harapan Para Buruh Korban PHK Akhirnya Tercapai
TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - 241 buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh PT Sulindafin menggelar santunan kepada puluhan anak yatim di lingkungan RT 02/08, Kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (29/12/2021).
Kegiatan santunan dilakukan sebagai salah satu wujud rasa syukur kepada Allah SWT, karena setelah 2 tahun berjuang akhirnya pihak perusahaan memenuhi hak-hak yang diharapkan oleh ratusan buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal tersebut dijelaskan dalam sambutan yang di sampaikan oleh Ahmad Hidayat selaku ketua panitia santunan anak yatim
"Kegiatan santunan dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, alhamdulillah setelah dua tahun ratusan buruh yang terkena PHK berjuang menuntut hak, akhirnya pihak perusahaan memenuhi harapan kami. Santunan diberikan kepada 241 anak yatim yang tidak hanya ada di lingkungan RW 08 Cimone Jaya tetapi juga di wilayah yang lainya" jelas Ahmad
Hadir sebagai tamu undangan para aktivis buruh yang tergabung sebagai pengurus Gerakan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Kota Tangerang.
Dalam sambutanya, Dedi Isnanto selalu ketua DPC GSBI Kota Tangerang menyampaikan apresiasinya kepada teman-teman buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan gigih berjuang selama 2 tahun demi untuk mendapatkan hak-haknya.
"Saya sangat mengapresiasi, sangat salut dengan kegigihan 241 teman-teman buruh yang terkena PHK, berjuang tak kenal lelah demi mendapatkah hak yang sesuai dari perusahaan. Alhamdulillah, akhirnya perjuangan teman-taman buruh tercapai sesuai dengan yang diharapkan," tutur Dedi Isnanto
Lebih lanjut, Dedi menambahkan dalam sambutannya bahwa saat ini kaum buruh dipandang belum merasa makna kemerdekaan sepenuhnya, saat ini para pemangku kebijakan tidak ada keberpihakan kepada kaum buruh.
Seusai acara, AM Rusdianto salah satu pengurus DPC GSBI Kota Tangerang saat diwawancari langsung terkait sikap Gubernur Banten Wahidin Halim yang telah melapor tindakan beberapa buruh menerobos ruang kerja gubernur, dirinya menyampaikan bahwa itu dipicu oleh sikap provokasi Gubernur Banten yang jelas menyakiti hati ribuan buruh di Provinsi Banten.
"Semua terjadi karena sikap provokasi Gubernur Banten Wahidin Halim, sikap atau pernyataan yang di lakukan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim jelas menyakiti hati kami sebagai kaum buruh. Itulah yang memicu teman-teman kami bergerak memasuki ruang kerja Gubernur Banten, hal tersebut tersebut timbul karena rasa kecewa yang begitu dalam," ujar AM Rusdianto.
"Kami meminta kepada teman-teman kami yang ditahan dibebaskan tanpa syarat. Bila tidak, maka kami tak akan pernah lelah untuk terus melakukan aksi sebagai bentuk solidaritas kepada teman-teman kami yang saat ini ditahan," tegas AM Rusdianto kepada awak media. (Asep WW/Royani)
Berita Lainnya
Terkait Memilih Sosok Sekda, Ketum FBB: Harus Jeli dan Tahu Track Recordnya
Gempa bumi di situbondo tidak ada dampak yang serius
'Dinyinyirin', GAMARI Tetap Eksis Hadirkan Keadilan Negeri Bahkan Hingga Sampai ke Pulau Jawa
Inilah Kejadian Mengharukan Yang Terjadi di RSU Sari Asih Karawaci
Walikota Dumai Bagi-bagi Bantuan, Kali ini Masjid Baiturrahim Kampung Baru Terima Rp25 Juta
Dugaan Pembuangan Limbah, Keterangan Pihak PT Ivo Mas Tunggal Berbeda dengan DLH Kota Dumai
Edhy Prabowo Angkat Pejabat Baru KKP, Rokhmin Dahuri hingga Ali Ngabalin
Dinkes Surabaya Selidiki Permen Beracun yang Makan Korban 15 Siswa SD
Proyek Jaringan Pipa Air Bersih Dikerjakan Diduga Asal Jadi dan Amburadul
Antusias Warga Desa Bonisari Untuk Divaksin Makin Meningkat
Muncul Spanduk Warga Desa Seluti di Inhu Tolak HGU PT Gandaera Hendana
Realisasi APBD Riau: Keuangan Rp2,95 Triliun dan Fisik 47,81 Persen