Pernah Ucapkan Tak Ada Izin Karaoke Buka Baru,
Pernyataan Wako Dumai Bertolak Belakang dengan Kenyataan
DUMAI, PANTAUNEWS.CO.ID – Terkait dengan visi dan misi Walikota Dumai H Paisal SKM MARS menuju Kota Idaman, tampaknya sulit terealisasi.
Pasca kampanye di Pilkada Dumai 2020 silam, H Paisal yang berpasangan dengan (Alm) Amris dengan slogan PAS, acap kali menggaungkan kondisi saat ini, tingginya angka kemaksiatan di Kota Dumai.
Pantauan awak media, pertumbuhan usaha hiburan khususnya karoake di Kota Dumai ini cukup signifikan. Potensi dari sektor usaha hiburan karaoke ini cukup menggiurkan bagi pelaku usaha dan apalagi Dumai merupakan kota jasa pelabuhan.
Seperti dikutip pernyataan Walikota Dumai H Paisal, pernah mengatakan bahwa tidak menginginkan adanya penambahan lagi untuk memberikan izin usaha karaoke baru.
“Tidak lagi ada izin untuk karaoke, masih tetap seperti yang dulu, jadi kalau ada karaoke yang baru buka di 2021-2022 akan kita sikat,” terang H Paisal, baru baru ini menyampaikan rilis akhir tahun di kediaman resminya, seperti dikutip dari Detik12.com.
“Catat ya, Pemeritah kota Dumai tidak ada lagi mengeluarkan ijin karaoke, kalau ada yang baru buka segera laporkan langsung kesaya,” ujarnya lagi.
Informasi terangkum, salah satu usaha hiburan karaoke akan segera beroperasi di Kota Dumai. Salah satunya, pantauan dilapangan sudah terpasang ‘kain merah penutup’ sebagai tanda bahwa usaha ini segera diresmikan.
Belum diketahui, nama usaha karoake yang kabarnya akan segera diresmikan dalam waktu dekat ini, beralamat di Jalan Pulau Payung, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota.
Tak tanggung tanggung kabarnya, lokasi karaoke yang bersebelahan dengan Hotel The Best juga menjual minuman keras atau beralkohol.
Ketika dikonfirmasi ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Dumai H Hendra, Selasa (25/1/2022), menyampaikan bahwa seluruh perizinan saat ini sudah dapat diakses melalui sistem OSS- RBA (Online Single Submission -Risk-Based Approach) atau Perizinan Daring Terpadu dengan Pendekatan Perizinan Berbasis Risiko.
“Saat ini, semua perizinan dapat diakses sendiri oleh pelaku usaha,” kata Hendra menjelaskan.
Seperti yang pernah dijelaskan Presisden Jokowi, menegaskan keberadaan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko tidak bertujuan untuk memangkas kewenangan pemerintah daerah (pemda) dalam hal perizinan.
Dalam peluncuran OSS Berbasis Risiko, Senin (9/8/2021) lalu, Jokowi mengatakan OSS Berbasis Risiko sesungguhnya bertujuan untuk menyamakan standar pelayanan perizinan di seluruh daerah, tanpa terkecuali.
"Ini justru memberikan standar pelayanan bagi semua tingkatan pemerintahan yang mengeluarkan izin baik di level pusat maupun daerah agar tanggung jawabnya makin jelas dan layanannya makin sinergis," ucap Presiden RI dua periode seperti dikutip DTCNews.co.id.
Namun, terkait kebijakan hal tersebut yang dilakukan oleh pemerintah pusat ini dapat saja menimbulkan sisi negatif dengan pemberlakukan sistem OSS bagi pelaku usaha didaerah.
Adapun dampak sosial dimasyarakat nantinya, seperti berdirinya usaha hiburan karaoke disebelah atau berdekatan dengan tempat ibadah. (*)
Penulis: Edriwan
Berita Lainnya
Pemdes Bonisari Bersama Polsek Pakuhaji, Kabupaten Tangerang Gelar Vaksinasi Massal
Gandeng UPN -Veteran Jogjakarta, PJS Sumsel Selenggarakan UKW Angkatan I
Pererat Tali Persaudaraan, Banser Silaturahim ke Dandim 0715/Kendal
Salurkan Bantuan Covid-19, Dasrinal Nagur: Kami juga Peduli Rekan Sesama Profesi
PAC PP Dumai Kota dan PORBBI Kota Dumai Salurkan Bantuan Korban Kebakaran di Petak Panjang
Bukit Kapur Expo 2023, Camat Agus Gunawan: Kita Upayakan Jadi Acara Tahunan
Pangdam XVII/Cenderawasih Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan dan Tradisi Korps Pejabat Kodam
Terkait Penangkapan Wilson Lalengke, Ketua Pewarna Jabar Angkat Bicara
Ketua LPP Kota Tangerang Berikan Contoh Miniatur Rumah Minimalis dan Ratusan Tiket Seminar Gratis
Pelayanan Puskesmas Karawaci Baru dan RS Sari Asih Sangat Memuaskan
'Corona Busters', Inovasi Program Polres Dumai Cegah Penyebaran Covid-19
Kondisi Radio Lokal Di Bireuen Sangat Memprihatinkan