G20: Mau Dibawa Kemana Perekonomian Dunia?
Oleh: Akbar Rizko
BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Akbar Rizqo, Mahasiswa Ilmu Politik FISIP-UNIVERSITAS SYIAH KUALA Banda Aceh dalam opininya menyebutkan G20 adalah suatu forum kerja sama Multilateral yang terdiri dari 19 Negara utama dan Uni Eropa (UE).
Anggota G20 tersebut terdiri dari Indonesia, Arab Saudi, Italia, Afrika Selatan, Argentina, Brasil, China, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Rusia, Turki, Prancis, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Uni Eropa.
Dilihat dari sejarah terbentuknya Forum G20 ini sebagai upaya untuk mencari solusi atas kondisi perekonomian dunia yang saat itu dilanda krisis keuangan dunia pada tahun 1997-1999. Dan pada saat itu pertemuan para menteri keuangan serta Gubernur Bank Sentral, melibatkan negara-negara berpenghasilan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi sistemik, termasuk Indonesia.
G20 memegang peran yang sangat penting dalam perekonomian global dimasa yang akan datang. Secara kolektif forum KTT G20 merepresentasikan sekitar 65 % penduduk dunia, 79 % Perdagangan global, dan 85 % Perekonomian dunia.
Forum ini melibatkan kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara anggota G20.
Indonesia akan menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 di Bali.
Dengan Indonesia menjadi presidensi sudah seharusnya Indonesia masuk kedalam perekonomian global dan menjadi central ekonomi ASEAN. Indonesai dapat menodorong anggota G20 untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, inklusif dan seimbang.
Indonesia dalam pertemuan ini bakal mewakili negara berkembang dari kawasan Asia Tenggara dan Indonesia menjadi perwakilan dunia islam. Indonesia harus mengambil peran penting dalam forum ini. Seperti mengusulkan inisiatif persoalan ekonomi-lingkungan dan ekonomi digital.
"Artinya dengan menjadi presidensi KTT G20 Indonesia bakal menjadi pusat perhatian dunia mulai dari penyelenggaraannya dan bagaimana posisi Indonesia diforum ini," ujarnya. Jumat, (8/04/22).
Indonesia pasti bisa mengambil peran tersebut, belajar dari sejarah Indonesia dibawah kepemimpinan Soekarno, bagaimana Indonesia dipandang mata dunia karena posisi nya yang jelas dalam kompetisi dunia yang ketat.
Tentu bersama sama kita berharap dari forum ini bakal hadir nya arah kebijakan dunia yang stabil, ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dan perdamaian dunia.
"Apabila KTT G20 ini hanya sekedar formalitas tentu sangat disayangkan. Bersama sama kita mendukung forum ini dan berharap besar berjalan baik serta berdampak baik bagi masyarakat dunia," Harapnya. (Juliadi)
Berita Lainnya
Ekonomi Politik: Meninjau Kaitan Antara Kebijakan dan Distribusi Kekayaan di Indonesia
KESIBUKAN || SILATURAHMI
Muara Polemik PPDB Online Dikembalikan Kepada Pihak Sekolah
Dukungan Sanksi Pemecatan Sari Antoni Semakin 'Mengganas', Thabrani Al-Indragiri: Pak Syamsuar, Anda Itu Ketua Golkar Riau
Mungkinkah Golkar Riau Musdalub Pasca Kalah Pilkada 2020? Ini Kata Pengamat
Jangan Rubuhkan Surau Kami
HUMAS || CITRA ORGANISASI
Menyoal Pemecatan Muhamat Marasabessy: Pentingnya Keadilan dan Transparansi
Saan Mustopa: Penetapan Jadwal Pemilu 2024 Berpotensi Molor
Jangan Rubuhkan Surau Kami
Semakin Di Benturkan, Semakin Bergerak Maju Ke Depan
Tantangan Pendidikan Filsafat dan Perlunya Polisi Berkarakter