22 Guru Penggerak Rohul Diharap Mampu Mengikuti Transformasi Kemajuan Teknologi
ROHUL, PANTAUNEWS.CO.ID - Sebanyak 22 orang guru Rohul telah dinyatakan lulus sebagai guru penggerak. Untuk tingkat SD 11 orang, dan 11 orang tingkat SMP. Setelah melalui tahapan edukasi di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi, guru penggerak ini diharap sebagai inovator untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Negeri Seribu Suluk tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Rohul, Margono S. Sos MSi melalui Kepala Bidang SMP, Dafri S.A.g kepada wartawan menerangkan, bahwa 22 orang guru yang telah mendapatkan sertifikat sebagai guru penggerak dari Kemendikbud Riset dan Teknologi RI, kedepan juga harus mampu mengembangkan pendidikan sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
"Perkembangan teknologi dibidang pendidikan setiap tahun selalu mengalami kemajuan dan perkembangan, hadirnya 22 orang guru pengerak ini hendaknya mampu mengikuti perkembangan teknologi, maka sangat penting kita dorong para guru penggerak ini dapat menularkan ilmunya bagi sekolah sekolah yang ada di Kabupaten Rohul," jelas Dafri, Jumat kemarin.
Dafri menambahkan, guru penggerak ini merupakan program Nasional sasaran nya adalah untuk guru-guru yang kompeten dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini Kemdikbud telah merancang program ini dengan sedemikian rupa agar terjadi akselerasi mutu pendidikan dari waktu ke waktu
"Maka guru penggerak yang ada di sekolahnya masing-masing adalah ujung tombak dari perubahan yang diinginkan," harap Dafri.
Selain harus mampu bertranformasi, guru penggerak yang ada di Kabupaten Rohul juga harus bisa pimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Peran guru penggerak ini sangat banyak sebagai berikut yaitu:menjadi agen-agen perubahan di tempat ia mengajar, menjadi pemimpin pembelajaran, mampu menggerakkan komunitas pendidikan seperti KKG, MGMP dan sejenisnya.
Juga menjadi tempat bertanya bagi guru-guru yang lain, berkolaborasi dengan tenaga pendidik lainnya, dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan peserta didik.
Guru penggerak, sambungnya bisa menjadi ujung tombak yang nantinya akan mengerahkan potensi dan ilmu yang dimilikinya di sekolah tempat ia mengabdi. Sebab, ia telah mendapatkan banyak materi pelatihan oleh instruktur berpengalaman.
"Dengan bekal tersebut, harusnya guru penggerak mampu meningkatkan kapasitas dirinya. Dan merekalah tempat bertanya bagi guru-guru lainnya. Dengan membagikan ilmu yang dimiliki, artinya ia mendidik diri sendiri menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak pelit memberi. Jika setiap guru penggerak memiliki mindset seperti ini seberat apapun tantangan dan ujian akan ada solusinya," pungkasnya. (Das)
Berita Lainnya
Polda Riau Gelar Sholat Idul Adha 1443 H Bersama Masyarakat, 207 Hewan Qurban Didistribusikan
Polri Lestarikan Negeri Penghijauan Sejak Dini Secara Serentak se-Indonesia
Polsek Peranap Ringkus Dua Pelaku Pembobol Rumah
Alumni HMI di KPU Se-Riau Dukung Program Badko Riau-Kepri
Pedagang Kembali Buka Lapak di Jalan Agus Salim, Senin Kembali Ditertibkan
Ketua YBN Indra Ramos SHI: Kasus yang Menjerat Kades Teluk Aur Harus Dijadikan Pelajaran
Gubernur Riau Didampingi Bupati Rohul H Sukiman Salurkan Bantuan Rp 200 Juta Untuk Ponpes Al-Khahfi Bangun Purba
Naik Vespa, Kapolres dan PJU Polres Inhu Tinjau Pospam
Lurah Maskot Berharap TP PKK Gurun Panjang Menang dalam Ajang Lomba PAAREDI Tingkat Provinsi Riau
Babinsa Kelurahan Guntung Lakukan Patroli Karhutla
Tinjau Vaksinasi Covid-19, Wakapolda Riau Kunker ke Dumai
Besok Pelantikan Presiden dan Wapres, Polda Riau Siagakan 1.800 Personel