Aktivis Pendidikan Riau Ikut Bersuara Terkait Pungutan Uang Magang, Mendapat Tanggapan Positif dari Gubernur Riau
PANTAUNEWS.CO.ID, DUMAI - Aktivis pendidikan Riau, Erwin Brusli Rodimart Sitompul, S.Pd yang sudah ikut bersuara terkait pungutan uang magang di sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) berbuah manis.
Pasalnya, sejumlah sekolah menyatakan bahwa kutipan sudah dibatalkan oleh Gubernur Riau Syamsuar. sehingga Gubernur memerintahkan kepada kepala sekolah agar membatalkan pungutan tersebut.
Atas batalnya pungutan uang magang tersebut, Ketua PJS (Pemerhati Jurnalis Siber) Kota Dumai Dedi Saputra mengapresiasi aktivis pendidikan Riau, Erwin Brusli Rodimart Sitompul, S.Pd yang sudah ikut bersuara sehingga Gubernur memerintahkan kepada kepala sekolah agar membatalkan pungutan tersebut.
" Kita Bersyukur kepada allah dan berima kasih kepada aktivis pendidikan Riau, bapak Erwin karena berkat peran serta beliau persoalan ini viral hingga ke Gubernur dan akhirnya ribuan siswa tidak perlu membayar uang magang," Ucap Dedi Saputra Ketua PJS kota Dumai, Jumat (19/05/2023).
Dedi menyebutkan dibatalkannya pungutan uang magang sangat membantu para orang tua murid dan mengurangi beban dengan kondisi sulit saat ini.
Kita harap pihak sekolah tidak mencari keuntungan dari siswa. Dengan dalih pungutan berbagai kegiatan di sekolah, Terima kasih juga kami ucapkan kepada Gubernur yang tegas dan bijak dalam menyikapi persoalan ini," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar tegas menyatakan bahwa pemerintah telah melaksanakan program sekolah gratis. Hal itu agar tidak ada anak Riau yang putus sekolah, hal itu diwujudkan dengan dikucurkannya alokasi Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) sehingga tidak ada lagi pungutan biaya sekolah yang dibebankan kepada siswa.
Namun, dalam praktiknya, hingga kini pihak sekolah khususnya SMK dan SMA di Kota Dumai masih kedapatan memungut uang magang yang dibebankan kepada orang tua murid.
Salah satu sekolah yang menjadi viral di media sosial dan dikeluhkan oleh orang tua murid yakni SMK N 2 Dumai. Padahal sekolah yang lebih dikenal dengan istilah sekolah STM tersebut merupakan sekolah yang mendapatkan kucuran dana BOS terbesar ke dua se Provinsi Riau.
Adapun besaran uang magang yang dikutip berkurang di Rp500.000 rupiah per siswa. Sontak hal itu sangat dikeluhkan orang tua murid.
"Siswa kita ada 600 orang lebih dan ini tidak semua tertampung di Dumai tentu sekolah perlu ekspansi untuk pengembangan jaringan serta networking untuk penyerapan tempat magang ataupun tamatan, dan untuk hal seperti ini butuh partisipasi orang tua inilah yang di harapkan. Bukan kita pungut atau kutip, tapi orang tua ikut partisipasi bagi yang mau apalagi mampu, bagi yang tidak mau apalagi tidak mampu tidak ikut berpartisipasipun tidak apa," jelasnya
Dia menambahkan, jika pemahaman seperti ini akan menimbulkan gejolak dimasyarakat ya programnya akan di batalkan.
Berita Lainnya
Peduli Lingkungan Masyarakat Bukit Batrem, KP3T Gagas Gotong Royong Masal
Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Banjir Bandang NTT
Perkumpulan PERANGKAP Akan Adukan Beberapa Sekolah Di Tangerang Ke KI Banten
Ternyata Sari Antoni juga Berhasil Tipu Purnawirawan Polisi
Ratusan Mahasiswa Serukan Cara-cara Konstitusional Kritik Pemerintah
Jokowi Resmikan Jembatan Teluk Kendari, Selain Memperindah juga Mempermudah Mobilitas Kendaraan
Pangdam XVII/Cenderawasih Berbagi Kepada Masyarakat Kali Biru
Ikuti Sidang Perdana Via Teleconference, Hanafi Atan Cs Didakwa Pemalsuan Surat Tanah
UMK Kepulauan Meranti 2020 Naik 8,51 Persen
Prihatin Melihat Perkembangan Desa, Pahroji Maju Di Pilkades Kedung Dalem
Kecamatan Periuk, Kota Tangerang Gelar Sosialisasi Pengendalian Dana Kelurahan
Sharing Wawasan Terkait Pengolahan Minyak Bumi, PT KPI RU Dumai Gelar Goes to School di SMA Santo Tarcisius