'Kader Instans vs Kader Militan'

PANTAUNEWS.CO.ID - Keberadaan kader bagi partai politik merupakan suatu hal yang sangat vital dalam menjalankan roda organisasi partai dan kerja-kerja politik.
Ada masyarakat sekedar ikut-ikutan saja masuk partai, menghargai teman, karena keluarga dekat, ada yang ingin sekedar belajar politik dan bahkan ada yang masuk partai hanya ingin mendapatkan sesuatu (azas manfaat). Itu semua yang kita sebut dengan istilah 'kader instan'.
Akan tetapi jika masyarakat masuk partai politik dengan dorongan hati yang tulus, berintegritas dan penuh loyalitas dan bahkan ingin berbuat terbaik, itulah yang kita sebut 'kader militan'.
Kompetisi antar parpol dan tantangan politik yang semakin berat dalam setiap kontestasi khususnya pada Pemilu, menuntut untuk terus melakukan inovasi dan perumusan strategi-strategi politik dalam meraih kemenangan.
Makanya, menjadi suatu keniscayaan bahwa kader-kader partai yang memiliki 'kader militan' akan senantiasa memaksimalkan perannya dalam proses pemberdayaan sumber daya. Inilah yang harus dimiliki partai politik untuk pengembangan dan eksistensi dimasa depan.
Tujuan utamanya adalah agar program dan kebijakan politik sebagai bagian dari produk parpol dapat diterima oleh masyarakat melalui sosialisasi dan kampanye yang dilakukan.
Parpol terkadang tidak mudah membedakan kadernya yang instan atau militan. Sebab butuh ruang dan waktu yang cukup untuk membedakannya. Kader instan tidak semata-mata ada di level paling bawah (anggota) akan tetapi ditingkat pengurus paling rendah sampai dengan paling tinggi juga berpotensi.
Apakah para elit partai sudah masuk kategori 'Kader Militan'...?
Tidak juga, fakta membuktikan pengurus atau elit partai banyak yang terindikasi bahkan ada yang masuk ke ranah hukum. Lebih parahnya lagi adanya individu kader instan bahkan konspirasi kader instan elit partai yang melakukan sesuatu hal demi kepentingan pribadi/kelompok. Bahkan azas manfaat yang mengorbankan kader militan di internal partai.
Namun disatu sisi terkadang partai butuh kader instans untuk meramaikan partai dan memenuhi kuota. Asalkan, elit parpol dapat memilah mana kader instans dan kader militan.
Suatu keharusan bagi partai untuk benar-benar selektif dalam hal perekrutan kader karena akan berdampak besar bagi jalannya roda organisasi.
'Kader Militan' adalah ujung tombak keberhasilan suatu partai.
Hidup KADER MILITAN….!
Ditulis oleh: Dapot Hutagalung
Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau
Berita Lainnya
Pengamat Sebut UU Cipta Kerja Jamin Kepastian Hukum Bagi Tenaga Kerja
PESIAR || PANTAI SELAT BARU
Lantik DPW dan DPD PAN se-Riau, Zulhas Minta Pengurus Fokus Bantu Rakyat
Sudut Pandang Masyarakat Terhadap Partai Politik
Ekonomi Politik: Meninjau Kaitan Antara Kebijakan dan Distribusi Kekayaan di Indonesia
Proses Tahapan Pemilu Awal Menuju Indonesia Maju
Soroti Dunia Pendidikan, Jurnalis Kritisi Wakil Rakyat Tangerang Minin Respon
HBD KARANG TARUNA
Aktif Wujudkan SDG's, KPI RU Dumai dan Sungai Pakning Raih Predikat Gold di Ajang ISDA 2022
Heboh, Warga Binaan Bermesraan Di Lapas Bangkinang
Fenomena || Berorganisasi
Prof || Riau Berduka