Kelebihan Jepang Dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Padi

Sabtu, 04 Agustus 2018

pantauNews -Meskipun kondisi tanah negara Jepang tidak sebaik tanah di Indonesia, namun kualitas pangan dari hasil pertaniannya memiliki kualitas dunia. Kunci sukses negara epang dalam menyediakan produk hasil pertanian yang berkualitas tinggi tidak luput dari teknologi pertanian epang yang dibilang lebih maju dari negara-negara lai



Teknologi pertanian Jepang dapat dibilang sangat lengkap baik dari proses penanaman hingga proses pemanenan. Selain itu dukungan dari pemerintah dan peneliti juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kesuksesan bidang pertanian di negara ini. berikut ini beberapa teknologi canggih yang diterapkan pada bidang pertanian di negara Jepang.


1. Rekayasa Genetik Pembibitan Padi

jepang memiliki hasil pangan yang berkualitas tinggi tidak luput dari pengembangan mereka di bidang penelitian, khususnya dalam melakukan rekayasa genetika. Meskipun langkah seperti ini sudah mulai berkembang di negara-negara lainnya, tetapi Jepang adalah satu-satunya negara yang berhasil memaksimalkan rekayasa genetik ini.

2. Penggunaan Mesin Penanam Padi


Sebagian besar kegiatan yang dilakukan masyarakat Jepang tidak terlepas dari penggunaan peralatan canggih, tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Jepang memiliki mesin penanam padi canggih yang bernama Rice Transplanter dengan alat ini dapat memudahkan petani dalam menanam padi, selain lebih mudah, mesin yang digunakan mampu memberikan hasil yang rapi. Indonesia sebenarnya sudah mulai mengembangkan mesin serupa, namun belum banyak petani yang menggunakan teknologi yang satu ini.

Saat ini hampir semua jenis mesin penanam padi di Jepang sudah menerapkan teknologi self- Propulsion Type yang dapat dioperasikan dengan didorong maupun dikendarai tergantung dari 

3. Perawatan

Sebagian besar petani di Indonesia dalam melakukan perawatan seperti penyemprotan pestisida dan pemberian pupuk dilakukan dengan cara manual dan membutuhkan waktu lama. Hal berbeda ditunjukan oleh para petani Jepang. Di negara ini, pemberian pupuk dan perawatan lainnya hanya dilakukan oleh satu orang dengan bantuan sebuah traktor yang didesain sedemikian rupa. Dengan mesin ini mereka hanya membutuhkan waktu lebih singkat dan mudah dalam perawatan.


4. Alat Pemanen Padi


Alat pemanen padi bernama Indo Combine Harvester yang sudah ada di Indonesia, alat ini membutuhkan setidaknya tiga orang untuk mengoperasikannya dalam proses memanen. Teknologi dari pertanian Jepang memiliki alat pertanian yang hanya membutuhkan satu orang operator dalam mengoperasikannya. Dengan menggunakan alat ini pekerjaan tentunya lebih maksimal.


5. Cloud Computing Untuk Pertanian


Ternyata selain memanfaatkan peralatan yang canggih, pertanian di Jepang juga memiliki mereka komputerisasi dalam pertanian mereka. Salah satunya adalah dengan penggunaan Cloud Computing. Sistem yang dibuat oleh Fujitsu ini, konon sudah digunakan oleh beberapa instansi pertanian yang beroperasi di Jepang seperti Fukuhara, Shinpuku Seika, Aeon Agri Create dan Sowakajeun.

Cloud Computing merupakan mereka yang dibuat untuk mendeteksi prediksi hujan tingkat kelembaban lingkungan dengan cara meletakan sejumlah sensor di area tanaman. Data yang diterima oleh sensor tersebut di sinkronisasi dalam satu mereka dan dapat dipantau melalui smartphone maupun tablet PC. Dengan teknologi ini, diharapkan mampu meminimalisir terjadinya gagal panen akibat kondisi cuaca Jepang yang tidak terduga, selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil panen.


6. Pertanian Dalam Gedung

Jepang khususnya Kota Tokyo merupakan kota metropolitan terbesar di dunia yang memiliki banyak gedung-gedung pencakar langit. Namun siapa sangka jika di kota Tokyo memiliki lahan pertanian yang memiliki area cukup luas. Area pertanian tersebut terdapat di dalam gedung.

Pasona 2 merupakan area persawahan yang dikembangkan dan dikelola oleh Pasona Group. Keunikan dari area persawahan ini adalah lokasinya yang berada di basement gedung 27 lantai miliknya dikawasan Business District. Di area seluas 3.000 m2 ini menggunakan teknologi yang bisa menanam padi tanpa bantuan sinar matahari.

Sebagai pengganti sinar matahari, menggunakan teknologi canggih untuk mengontrol tanaman padi dapat tumbuh dengan baik seperti penggunaan lampu dan pengontrol temperatur yang diatur secara komputerisasi. Selain padi, Pasona 2 setidaknya memiliki 100 jenis tanaman lainnya seperti buah, sayur, bunga dan aneka rempah.