Pasca Dikeluarkan dari Sekolah, AL Terpaksa Ikut Mencari Nafkah

Rabu, 18 Desember 2019

Kediaman Afrizal, orangtua AL mantan siswa SMAN Binsus Dumai
Dumai (PantauNews.co.id) – Salah satu orangtua siswa yang dipulangkan dari Sekolah Menengah Atas Negeri Binaan Khusus (SMAN Binsus) Dumai merasa terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya. Hingga saat ini, AL tidak dapat mengenyam pendidikan akibat pasca dikembalikannya kepada orangtua (dikeluarkan dari sekolah).

Ketika disambangi  orangtua AL, Afrizal (51) dikediamannya di Jalan Serai Kelurahan STDI, Kecamatan Dumai Barat pada Rabu (17/12/2019), awak redaksi disambut hangat. Tempat berteduh yang berukuran sempit dan dilapisi papan yang sudah mulai melapuk ini, didiami Afrizal dan istri beserta lima orang anaknya.

Afrizal menceritakan, awalnya ia sempat marah dan emosi kepada anaknya AL, saat mendengar kabar dengan surat pemanggilan oleh pihak sekolah.

“Walaupun kehidupan saya susah begini, saya tidak rela dan biarkan anak- anak saya sampai melakukan tindakan yang memalukan, apalagi mencuri,” ungkap Afrizal.

Orangtua AL yang sehari hari bekerja serabutan dengan menggunakan becak butut untuk mencari nafkah sehari hari. Ia menuturkan, pasca kejadian yang menimpa anaknya AL dan ditambah lagi adiknya yang baru baru ini juga memasuki salah satu sekolah ditingkat SMP.

“Saat ini saja, saya masih berutang pak. Adiknya AL saja baru masuk SMP, inilah yang membuat  panik  saya,” bebernya.

Saat diketahui pengakuan AL yang sebenarnya dan memberikan pengakuan palsu, Afrizal langsung mencoba mendatangi kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Dumai.

“Saya berharap DPPPA Dumai dapat menjembatani persoalan AL dan sampai saat ini saya masih menunggu proses penyelesaian,” paparnya lagi.

Saat itu, Afrizal juga sempat berkeinginan untuk mendatangi salah satu awak media agar dipublikasi permasalahannya. Namun, ia urungkan karena proses ini sedang ditangani oleh DPPPA Kota Dumai.

“Makanya saya terkejut bapak wartawan datang ke rumah,” tukasnya.

Pasca kejadian ini, Afrizal sangat terpukul melihat anak lelaki keduanya tidak bersekolah dan saat ini AL bekerja dicucian sepeda motor milik tetangganya.   

Dilanjutkan Afrizal, pihak sekolah sempat menjanjikan kepadanya akan mengembalikan biaya untuk pindah ke sekolah yang baru. Tetapi ternyata itu hanya isapan jempol semata.

“Jangan biaya untuk pindah baru, sewa rumah sebesar seratus lima puluh ribu sebulan saja sudah susah membayarnya,” cetus Afrizal.

Saat ini, Afrizal hanya bisa pasrah dan menunggu kepastian yang tidak pasti. Harapan AL untuk dapat bersekolah lagi pada tahun ajaran 2019/2020 sudah hampa. Mediasi yang dilakukan DPPPA untuk meminta diizinkan mengikuti ujian semester, ditolak oleh pihak sekolah.

“Sekarang saya sudah pasrah dan menanti keadilan. Saya doakan mereka (Auzar dan Eva, red) diberikan kesehatan dan panjang umur serta diberikan petunjuk jalan yang benar, “ pungkasnya seakan menyindir..

Saat dikonfirmasi Kepala SMAN Binsus Dumai Auzar, Kamis (18/12),belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Eva, juga belum dapat dimintai keterangan sebagai pengimbangan pemberitaan.

Sampai berita ini diterbitkan lagi, pesan via WhatsApp awak redaksi yang dikirimkan hanya dibaca dan tidak ditanggapi.

Penulis: Muzcaniago

Editor : Edriwan