Teropong Peduli BANG DEL: Kisah Indra Sang Penjaja Koran

Selasa, 31 Desember 2019


PantauNews.co.id – Hidup tak perlu berkeluh kesah, karena tidak akan menyelesaikan masalah. Biarlah meluncur bak air mengalir meski kadang tersendat.

Bagi Indra (42 tahun) meski tak bisa membaca, tapi senantiasa tak lelah menyajikan bahan bacaan koran buat penikmat informasi dan berita.

Ia setiap pagi menjelang siang menjajakan harian Dumai Pos dan Riau Pos di seputaran simpang empat kantor polisi hingga ke pintu Pelindo.

Perantau dari Palinggam Padang yang masih menjomblo ini telah berjualan koran keliling sejak 5 tahun silam. Sebelumnya ia pernah bekerja sebagai pencuci piring di salah satu rumah makan di Padang.

Surat kabar Riau Pos yang dijajakan Indra memberikan keuntungan seribu rupiah dengan harga jual Rp 5 ribu per eksemplar dan 500 rupiah untuk Dumai Pos yang dijual Rp 3 ribu.

Indra yang menapaki Dumai sejak tahun 2001 merasa tak perlu bersedih dengan keadaan. Ia terus berjuang berjualan koran demi untuk menghidupi ibunya Nurhayati (63 tahun).

Menurut Indra lebih baik berusaha daripada mengemis. Hidupnya dipersembahkan buat berbakti untuk sang ibu yang dicintainya, lebih dari mencintai dirinya. Setiap hasil jual koran diserahkan sepenuhnya kepada ibu.

Dalam kesibukan dan kelelahannya menjajakan koran tak pernah luput dari menghadap Allah SWT. Ia tetap menunaikan salat.

Langkah Indra terus membekas hampir di segenap warung kopi rute yang ditelusurinya setiap hari.

Indra memang tak pandai tulis baca, karena mengenyam pendidikan sampai kelas 2 SD dan tinggal kelas hingga drop out, tetapi mampu membaca situasi yang sulit dengan kerja keras dan kerja ikhlas demo seorang ibu.

Kita harus memperhatikan pejuang kehidupan seperti Indra dengan cara menjadi pelanggan korannya dan memberikan nilai lebih karena kelebihan akhlak dan perjuangannya yang jauh lebih mulia daripada koruptor. (*)

Ditulis Oleh: Delyuzar Syamsi 
BANG DEL Sang Perantau