Bulog Beberkan Penyebab Harga Gula Tinggi dan Langka

Rabu, 18 Maret 2020


Jakarta (PantauNews.co.id) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjelaskan berkurangnya ketersediaan gula di pasokan gudang membuat harga "si manis" menjadi tinggi. Karena itu, Bulog melakukan kebijakan pembatasan pembelian gula pasir oleh konsumen sebanyak 2 kilogram.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan pendistribusian yang cukup lama membuat ketersediaan gula semakin menipis. Adapun pendistribusian ini dilakukan memakan waktu 2 minggu.

"Saat ini pasokan gula masih dalam perjalanan karena butuh dua minggu," ujar Tri di Jakarta, Rabu (18/03/2020).

Dia melanjutkan Bulog telah berkoordinasi dengan perusahaan gula agar bisa meningkatkan produksinya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan.

"Gula tidak hanya dari Gulaku, dari semua industri sudah proses, jadi enggak usah khawatir. Kami sudah urus dengan Kementerian Perdagangan, banyak industri yang punya pasokan untuk diolah," jelasnya.

Selain itu, Bulog sedang menunggu aturan Kementerian Perdagangan dalam mengeluarkan pasokan gula. Hal ini dilakukan dalam memenuhi kebutuhan gula bagi konsumen.

"Ini dalam proses. Kalau itu (pasokan gula) sudah datang, kita jual Rp10.500 per kilogram agar harga stabil," jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional pada Rabu (18/3) ini sudah mencapai Rp16.750 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.

Sumber: Sindonews.com