Polisi Tangkap Pelaku Hack 1.309 Situs,Milik Pemerintah Dan Swasta

Rabu, 08 Juli 2020

Jakarta, PantauNews.co.id - Bareskrim Polri Tangkap Pria yang Retas 1.309 Situs, Salah Satunya Milik Lembaga Negara

Seorang pria berinisial ADC (24) ditangkap tim dari Dittipidsiber Bareskrim Polri karena sudah berhasil meretas 1.309 situs. Dari ribuan situs itu di antaranya ada situs-situs milik lembaga negara yang berhasil diretas.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari adanya tiga laporan polisi yang masuk ke pihaknya. Ada laporan yang masuk ke Bareskrim Polri, Polda DIY dan Polda Jabar terkait peretasan akun ini.

"Dua laporan Polda DIY dan Jabar ditarik ke Bareskrim, dibentuk satu tim dan menganalisa akun-akun yang dihack. Evaluasi, turun, berhasil menangkap laki-laki inisial ADC di Jogja pada tanggal 2 Juli," kata Irjen Argo di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Kepada polisi, tersangka mengakui sudah berhasil meretas atau melakukan hack dari situs-situs milik pemerintah dan swasta. Total, sudah ada 1.029 akun yang berhasil dihack oleh tersangka.

"Tersangka ADC mengakui telah melakukan hack di akun-akun pemerintah dan swasta dan jurnal-jurnal. Ada 1.039 akun yang di-hack," papar Argo.
Cara kerjanya, tersangka melakukan hack situs dan meminta uang tebusan. Jika tersangka tidak mendapat uang tebusan itu, maka tersangka bisa menghapus atau bahakan membuat situs tersebut tidak bisa dibuka.

"Modus operandi tersangka melakukan peretasan terhadap situs-situs milik lembaga negara, lembaga pendidikan, jurnal ilmiah baik dalam maupun luar negeri, mengubah tampilan situs, melakukan ransomeware dengan meminta tebusan agar dapat diberikan kembali description key dari situs tersebut," jelas Argo.
Situs-situs yang berhasil diretas oleh tersangka antara lain situs milik Pemprov Jateng, Mahkamah Agung, AMIK Indramayu, PN Sleman, Unair, Lapas 1 Muara Enim dan situs-situs lainnya. Usut demi usut ternyata pelaku tidak hanya beraksi meretas akun di dalam negeri saja, dia juga sudah meretas akun di luar negeri.

"Setelah kita lakukan pendalaman kembali, juga ada di Australia, Portugal, Inggris, dan Amrik dia juga nge-hack ke sana. Ini juga kita belum percaya apakah 1.309 akun, ini masih didalami," pungkas Argo.

Sumber: Indozone.id