Saling Kejar-kejaran Dukungan, Pilkada Dumai Jangan Hanya Sebuah Konstelasi Politik

Kamis, 23 Juli 2020

PantauNews.co.id – Pendaftaran Calon Kepala Daerah yang telah dijadwalkan pada tanggal 4 – 6 September 2020, tampak sejumlah Balon Walikota dan Walikota Dumai 2021-2026 saling merebut dukungan DPP partai politik.

Tensi politik Pilkada Dumai yang semakin memanas, dengan lambannya turunnya SK DPP partai politik sebagai persyaratan pencalonan di Pilkada Serentak 2020. Survei beberapa lembaga yang melakukan uji elektabilitas, ternyata tidak cukup sebagai syarat berlayar di Pilkada yang akan digelar dipenghujung tahun 2020.

Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai Edi Sepen – Zainal Abidin yang sudah mengantongi SK DPP PAN, namun harus menunggu pleno DPP PKS. Pasangan Balon Wako dan Wawako Dumai PKS – PAN ini terus gencar melakukan lobi politik.

Pasangan yang menyatakan lebih duluan di Pilkada Dumai 2020 Paisal – Amris, juga terus gencar mendapatkan dukungan parpol. NasDem dan PPP merupakan parpol yang sudah memberikan sinyal dukungan, namun sampai saat ini, pasangan ‘PAS’ ini belum mengantongi restu kedua parpol tersebut.


Hendri Sandra – HM. Rizal Akbar juga terus gencar untuk mendapatkan dukungan partai politik. Hendri Sandra yang kabarnya sudah mengantongi restu DPP PDI-P, namun ternyata partai moncong putih tidak ingin buru-buru menyerahkan dukungan. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Dumai, juga mengantongi pra dukungan dari DPP PPP.

Kedua ASN Eselon II dilingakungan Pemerintah Kota Dumai, diprediksi akan bertarung di Pilkada Dumai 2020. Paisal dan Hendri Sandra juga dipastikan sebagai penantang berat bakal calon petahana Eko Suharjo.

Terkait lambannya dukungan di beberapa DPP partai politik Pilkada Dumai, ternyata Eko Suharjo juga belum berani memperlihatkan dukungan DPP Demokrat. Sebagai pemilik kursi terbanyak di DPRD Dumai dan masih menjabat sebagai Wakil Walikota, Eko Suharjo satu-satunya yang diawal diprediksi akan maju di Pilkada Dumai 2020.

Baca Juga:  The full story of Thailand’s extraordinary cave rescue
Namun sampai saat ini, Eko belum berani memperlihatkan siapa yang akan mendampinginya di kontestasi politik yang digelar sekali lima tahun ini. Beberapa nama-nama bakal calon walikota yang sempat beredar dipublik, namun belum ada sepatah kata yang keluar nama pendampingnya dipermukaan publik.

Pantauan saat ini, Golkar yang sudah memberikan sinyal dukungan kepada tiga balon wako dan wawako. Hanura yang kabarnya akan berkoalisi dengan Demokrat, sampai saat belum diketahui kemana akan berlayar. Gerindra yang saat ini, masih teka-teki  dukungan di Pilkada Dumai. Walaupun ada kadernya yang maju, namun partai besutan Prabowo Subianto masih bak burung garuda yang masih bebas terbang tinggi

Sepanjang perjalanan Pilkada Dumai yang digelar secara langsung ini, cukup menuai kisah yang berujung misteri. Sejumlah balon yang diprediksi akan bertarung, tiba-tiba terjadi perubahan peta politik.

Apakah konstelasi politik Indonesia saat ini, masih bisa kita simpulkan bahwa semuanya berujung pada uang. Kekuasaan hanya sekedar proksi dalam mendapatkan akses-akses bisnis. Tujuan pertarungan politik yang sesungguhnya tidak pernah menyentuh kepentingan masyarakat dan negara secara luas seperti apa yang dikoar-koarkan selama ini.

Ditulis: Edriwan

Pemimpin Umum PantauNews.com