Terus Menjadi Sorotan dan Pernah Disebut 'Kota Hantu', Disperkim Dumai Berikan Penjelasan

Selasa, 28 Juli 2020

Sumber Foto: Net

Dumai, PantauNews.co.id – Kampanye hemat energi yang dicanangkan pemerintah pusat sepertinya tak banyak berpengaruh. Seperti pemandangan dibeberapa titik jalan yang terpasang Penerangan Lampu Jalan (PJU) di Kota Dumai, Riau, daya listrik diboroskan karena terus menyala selama 24 jam sejak berbulan-bulan lalu.

Pemandangan yang terlihat pada Selasa (28/7/2020) siang, di beberapa titik PJU seperti di Jalan Diponegoro (Pulau Payung), titik-titik lampu jalan yang masing-masing menggunakan energi ratusan watt terus menyala. Warga di sekitar jalur ini juga sepakat menyebutnya sebagai tindak pemborosan energi.

Instansi yang berwewang terkait penerangan jalan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Dumai, melalui Kepala Bidang Permukiman Wahyudi, mengakui ada beberapa lampu PJU yang hidup 24 jam.

Hal ini disampaikan Wahyudi, ada kerusakan alat pada PJU yang sudah tidak berfungsi. Uniknya, pernyataan yang penuh fenomenal yang diugkapkan Sekretaris Daerah Kota Dumai Herdi Saliaso, beberapa waktu lalu, ‘Dumai Seperti Kota Hantu’.

“Saya sudah mengetahui adanya beberapa titik PJU yang hidup siang malam. Ada kerusakan pada alat otomatis PJU yang sudah lama tidak berfungsi,” kata Wahyudi yang baru 6 bulan bertugas di Disperkim Kota Dumai

Ditambahkannya, ada dua opsi yang harus diambil langkah yakni memutuskan aliran listrik atau membiarkan PJU hidup terus. Tindakan yang diambil akan menjadi dilema.

Terkait anggaran sebenarnya dalam penangganan persoalan penerangan jalan umum di Kota Dumai. Wahyudi yang belum lama bertugas di Disperkim ini, beberapa bulan yang lalu pernah merealiasasikan PJU di sepanjang jalan menuju kelurahan Purnama, namun ada persoalan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Ada beberapa persoalan terkait PJU di Kota Dumai. Selain anggaran, pencurian alat dan kabel pada PJU diharapkan menjadi kesadaran dan kepedulian kita bersama untuk ikut menjaga aset milik pemerintah karena ini milik kita semua,” tegasnya.

Walaupun terjadinya rasionalisasi anggaran hampir semua OPD di Kota Dumai penanggan COVID-19, menjadi salah satu kendala dalam menyelesaikan persoalan PJU yang hampir menjadi sorotan masyarakat.

Wahyudi menyebutkan, bahwa titik PJU yang ada di Kota Dumai ada sekitar 6000-an dan persedian bola lampu hanya dianggarkan sebanyak 400-an. Selanjutnya, pencurian kabel dan alat yang terpasang pada PJU kerap hilang digondol maling.

“Kami sudah melaporkan kepada pihak berwajib dan diharapkan juga peran serta masyarakat untuk melaporkan jika ada tindakan dugaan pencurian atau sabotase ,” tuturnya.

Seperti di Jalan Janur Kuning (SM.Amin) Jayamukti, PJU yang baru dianggarkan tahun 2018-2019 sudah tidak berfungsi. Wahyudi menjelaskan karena adanya pencurian alat pada PJU yang bersumber dari tenaga surya.

“Ada 58 PJU di Jalan Janur Kuning yang saat ini tidak berfungsi. Hal ini adanya pencurian alat dan kami harap adanya peran serta masyarakat untuk melaporkan kepada Polsek terdekat.

Selanjutnya, peran masyarakat untuk melaporkan jika adanya kejadian kecelakaan yang kerap terjadi pada kotak panel PJU. Terus, terkait pepohonan yang  berada di media jalan dan dimana PJU juga ikut terpasang, Wahyudi juga telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dumai.

“Kami sudah berkoordiansi dengan DLH terkait adanya pepohonan yang cukup rindang untuk dipangkas sehingga tidak menghambat penerangan jalan,” tukasnya.

Penulis: Aan Heru Saputra