Ahmad Syah Kunjung Tak Dapat 'Perahu', Chaidir: Partai Politik Umumnya Sentralitas

Senin, 24 Agustus 2020

Pekanbaru, PantauNews.co.id - Tokoh masyarakat Riau Dr drh Chaidir MM menyayangkan bila birokrat senior Riau, Ahmad Syah tidak dapat perahu untuk berlayar pada Pilkada Bengkalis 2020.

Diungkapkan, mantan ketua DPRD Riau dua periode, Chaidir mengatakan bahwa sosok Ahmad Syah adalah birokrat yang kaya pengalaman, pernah menjabat Pj Bengkalis, pendidikan yang bagus, serta mumpuni untuk memimpin Bengkalis 5 tahun yang akan datang.

"Pengalaman organisasinya sudah sangat memadai untuk menjadi seorang kepala daerah. Karena kepala daerah kan dituntut harus punya pengalaman organisasi juga. Karena dia akan mengelola manusia, dan menjadi manajer untuk mengelola sumber daya disana," papar Chaidir, Senin (24/8/2020).

Namun, yang menjadi persoalan, kata Chaidir, bahwa dalam sistem demokrasi Indonesia, ada dua cara untuk menjadi calon kepala daerah. Yang pertama dengan jalur independen, dan jalur partai. Peluang Ahmad Syah hanya tinggal pada pilihan kedua yakni jalur partai karena masa pendaftaran dan verifikasi calon independen sudah lewat.

"Sekarang tinggal jalur partai, dan itu partai politiklah yang punya kewenangan. Punya mekanisme sendiri. Apalagi partai politik sekarang umumnya sentralistis. Semua keputusan dibuat oleh DPP. Memang ada usulan dari bawah, tapi ya berdasarkan elektabilitas dan popularitas dan itu berdasarkan survei," kata Chaidir.

Saat ini, sudah ada tiga pasangan pasangan calon yang siap bertarung dengan partai yang mengusungnya, yakni pasangan Kasmarni - Bagus yang diusung oleh PAN, Gerindra, dan PBB. Pasangan Kaderismanto - Iyeth Bustami yang diusung oleh PDIP dan PKB. Dan pasangan Abi Bahrun - Herman yang diusung PKS dan PPP.

Dari 9 kursi persyaratan minimal maju dengan jalur partai, saat ini tinggal 3 partai lagi yang bisa diperebutkan, yakni Golkar dengan 7 kursi, Demokrat 2 kursi, dan Perindo 1 kursi.

"Tiga partai inilah yang harus direbut Ahmad Syah. Namun memang tak mudah, karena Indra Gunawan Eet juga sekretaris DPD Golkar Riau. Golkar punya alasan kuat untuk mendukung dan tidak mendukung Eet. Kalau Golkar dukung Eet tentu mereka punya alasan kuat karena mendukung Sekretarisnya. Namun kalau Golkar tak dukung Eet tentu mereka harus punya alasan kuat pula kenapa tak dukung sekretarisnya," paparnya.

"Namun memang jika bicara mumpuni, Ahmad Syah ini mumpuni. Jadi saya menyanyangkan jika Ahmad Syah tak dapat berlayar. Persoalan menang atau kalah dalam pemilihan, itu nanti rakyat yang menentukan," tukasnya.***