Wisata Di Ranah Minang

Senin, 17 Agustus 2020

Jakarta, PantauNews.co.id - Industri wisata sedang menggeliat di ranah minang. Banyak bermunculan objek wisata baru atau meningkatkan kualitas daerah wisata yang lama. Merasa bangga akan hal itu, karena  memang potensi wisata yang kita miliki sangat banyak dan melimpah.

Tapi ada yang mengganggu dipikiran , kenapa dalam mengembangkan  potensi wisata  harus menggunakan   bangunan  ornamen  yang bukan budaya asli daerah, bahkan  membangun  ornamen yang berasal dari luar negri seperti  Eropa ataupun Amerika. 

 

Bukankah seharusnya  bangunan budaya lokal yang kita kembangkan dan kita perkenalkan kepada wisatawan ?
Di Harau misalnya , kita malah disuguhi bangunan khas Eropa, bangunan seperti di Korea,bahkan  replika menara Eiffel dari Prancis. Saya membayangkan wisatawan Eropa datang ke Harau dan melihat  replika menara  Eiffel , dan mereka tersenyum, senyum sinis yang membuat kita menjadi malu.

Belum lagi nama kawasan  objek wisata dan ucapan selamat datang ditulis dengan menggunakan bahasa asing, ini maksutnya apa? Entahlah….malu kita membacanya.

Dalam pikiran saya di objek  wisata itu kita akan mendapati banyak nilai luhur dari kebudayaan asli daerah. Kita  bisa menyaksikan patung kepahlawanan Tan Malaka, patung  Gumarang , patung Cindua Mato, Rumah Gadang Bundo kanduang , Rangkiang,  banyak lagi yang lain.

Salam Tony Herman
Pemerhati sosial dan budaya.