Lahir dan Besar di Dumai, Eko-Syarifah Berjanji Tak Khianati Masyarakat

Ahad, 20 September 2020

Dumai, PantauNews.co.id - Pasangan Eko Suharjo - Syarifah merupakan satu-satunya pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota di Pilkada yang lahir dan besar di Kota Dumai. Karenanya jika terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Dumai, mereka berjanji untuk tidak berkhianat kepada masyarakat dan tidak akan meninggalkan Kota Dumai.

Sumpah dan janji Eko Suharjo dan Syarifah itu dikemukakan pada Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) Partai Demokrat Kota Dumai, Ahad (20/9/2020). Rakorcab, selain untuk mempersiapkan menghadapi Pilkada Kota Dumai 2020 juga bagian dari perayaan HUT Partai Demokrat ke 19 tahun 2020.

"Saya lahir di Dumai dan pak wali juga lahir di Dumai. Ijinkanlah kami untuk mengabdi untuk berbuat membangun daerah kami yang tercinta ini supaya menjadi kota yang kota yang nyaman dan gemilang," ujar Syarifah yang diberikan kesempatan pertama menyampaikan sambutan.

Hal senada juga disampaikan Eko Suharjo. "Niat kami berdua, mohon maaf,  saya dan Syarifah lahir di Kota Dumai. Ari-ari kami di tanam di Kota Dumai. Kami bersumpah tidak akan berkhianat kepada masyarakat Kota Dumai. Kami tidak akan lari dari Kota Dumai. Jangan terulang lagi yang seperti ini. Meninggalkan jejak yang tidak jelas," katanya.

Eko menjelaskan, Pilkada Kota Dumai digelar 9 Desember 2030. Setelah pendaftaran paslon, pada tanggal 23 digelar penetapan paslon yang dilanjutkan pencabutan nomor urut pada tanggal 24 September.

Tanggal 27 September sampai 5 Desember adalah masa kampanye. Ada masa 71 hari untuk menyampaikan kepada masyarakat. Ada 204 ribu pemilih yang tersebar di 7 kecamatan yang terdiri dari 33 kelurahan dan 536 RT serta ada 669 TPS.

"Kami ingin jika amanah ini dibebankan, kesejahteraan masyarakatlah yang akan diutamakan. Kami tidak ingin ayam mati di lumbung padi.  Jika terpilih nanti, Eko berjanji terbuka untuk saran dan pendapat. Tidak akan alergi terhadap kritik dan saran dari masyarakat," lanjut Eko di hadapan kader Partai berlambang Mercy tersebut.

Meski maju dari jalur politik, Eko menyebut dirinya dan Syarifah punya pengalaman. Baik dari sisi politik maupun pemerintahan.

Syarifah dua periode menjadi anggota DPRD Kota Dumai. Sementara Eko pernah menjadi wakil ketua DPRD Kota Dumai dan menjadi anggota DPRD Provinsi Riau.

"Hanya 6 bulan di Provinsi. Saya kembali pulang kampung. Karena niat untuk membangun Dumai saya bersedia menerima ajakan untuk ikut memajukan Kota Dumai," kata Eko. 

Eko mengakui bahwa selama ikut memimpin Kota Dumai sebagai wakil walikota banyak hal-hal yang belum selesai dan memenuhi keinginan masyarakat.

"Insya Allah jika nanti diberikan amanah oleh masyarakat Kota Dumai, kami akan bekerja keras memenuhi harapan-harapan masyarakat. Kami tak ingin melihat ada masyarakat yang menangis karena lapar atau ada anak-anak kita yang putus sekolah," lanjutnya. 

Eko menjanjikan pembangunan merata dengan infrastrutur terhubung antar kawasan. Sehingga tidak ada lagi kawasan-kawasan yang seharusnya dekat tapi terasa jauh.

"Sejak awal saya dan Syarifah mendeklarasikan diri maju di Pilkada Dumai, kami sudah mewakafkan diri untuk masyarakat Kota Dumai. Kami bukan lagi milik Partai. Tapi sudah menjadi milik Kota Dumai," katanya.

Jika diberi amanah, mereka berjanji untuk mengayomi semua dengan menempatkan adat dan budaya Melayu sebagai payung negeri. (rls)