Ibra Yasser: Sekarang Nasib Buruh Ada Padamu Bapak Presiden, Hapuslah Air Mata Rakyatmu

Jumat, 09 Oktober 2020

Bukittinggi, PantauNews.co.id – Pengesahan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin, 5/10/2020 terkait Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang menjadi pelemik diberbagai kalangan.Di sisi lain, pengesahan tersebut mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

Hal ini juga mendapat tanggapan keras dari Anggota DPRD Bukit Tinggi H. Ibra Yasser, disebabkan Omnibus Law UU Cipta Kerja dinilai akan membawa dampak buruk bagi tenaga kerja atau buruh, Kamis malam (8/10/2020).

“Jeritan bathin rakyat, saya menyatakan sekarang telah terjadi krisis moral. Bagaimana rakyat yang telah mempercayakan serta mengamanahkan suaranya pada wakil wakil rakyat, tapi apa yg mereka dapatkan,” ungkap Ibra Yasser, Wakil Ketua Komisi III DPRD Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Ibra Yasser juga mengkritisi sikap yang diambil para Anggota Parlemen di Senayan Jakarta tanpa mempertimbangkan dampak buruk bagi rakyat.

“Malah mereka (Anggota DPR RI,red) khianati. Tahukah mereka, pekerjaan yang diemban sudah bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” ucapnya Legislator asal PKS tersebut.

Ditambahkan Ibra Yasser, akibat keputusan yang dibuat, berapa banyak rakyat yang menjadi korban. Malahan, dalam kondisi pandemi Covid-19, para petinggi senayan mencari kesempatan dengan membuat atuaran yang tidak memihak kepada pendukungnya dan menitipkan amanah kepadanya.

“Besar harapan saya pada Presiden RI Bapak Joko Widodo, terbitkan PERPU dan cabut UU Cipta Kerja. Sebab buruh dan Masyarakat menolak keberadaannya dan saya ingatkan juga pada wakil -wakil Rakyat di atas sana, jagan asal ngomong dan asal buat keputusan saja tanpa mempertimbangkan hak hak rakyatmu,” bebernya.

Dampak yang terjadi, Ibra Yasser menegaskan bahwa hidup ini hanya sementara dan bila saatnya nanti anda akan mempertanggung jawabkan amanah yang dititipkan rakyat kepada kita di akhirat nanti.

“Betapa menderitanya buruh, masyarakat akibat perbuatan anda dan saya ingatkan juga pada anda pimpinan DPR RI, apakah anda tidak tahu dengan tata tertib rapat atau sidang. Kerja anda bukan pemberi keputusan, anda dengar juga itu, suara anggota yang ingin berpendapat,” tukas Ibra Yasser.

Politisi asal PKS Bukit Tinggi yang dikenal kritis ini, menyayangkan sikap pimpinan DPR RI yang memutuskan tanpa mendengarkan aspirasi wakil –wakil rakyat yang lain. Penolakan RUU Cipta Kerja oleh Fraksi PKS dan Demokrat di DPR RI, Ibra Yasser sangat mengharapkan kepada Presiden RI untuk memikirkan dampak pengesahan Omnibus Law.

Ibra Yasser juga menanggapi dengan UU cipta kerja ini, sebab tidak memihak pada masyarakat. Pasti ada rencana dibalik ini semua untuk memperkaya pengusaha besar dan itu sudah pasti untuk memasukkan pengusaha asing.

“Jagan seenak anda saja. Saya jadi bingung, ada apa dibalik semua ini. Sekali lagi, saya mohon wahai Presiden RI Bapak Jokowi keluarkan PERPU, sekarang nasib buruh ada padamu Bapak Presiden. Hapuslah air mata rakyatmu,” pungkasnya. ***

Penulis: Dedi Saputra