Jangan Rubuhkan Surau Kami

Jumat, 30 Oktober 2020

PANTAUNEWS.CO.ID - Dulu kegiatan masyarakat dilakukan di daerah yang dekat dengan sumber air ,  lebih sering disebut luak atau baruah. Rumah, masjid atau surau banyak didirikan  di baruah  supaya mudah mendapatkan air.

Setelah adanya listrik masyarakat bisa membuat sumber air sendiri dirumah mereka, sehingga  aktifitas di baruah mulai ditinggalkan.

Rumah masyarakat banyak yang pindah ke pinggir jalan raya , begitu juga dengan masjid. Aktifitas sosial ekonomi lebih mudah dilakukan di pinggir jalan  raya dibanding dengan di baruah.

Pembangunan di pinggir jalan sangat pesat . Sulit menemukan jalan jalan yang sepi sekarang.

Akibatnya banyak kita temukan  masjid, surau di baruah yang tidak lagi digunakan masyarakat. Yang pada akhirnya menjadi lapuk tak terurus.

Padahal bangunan tempat ibadah tersebut  memiliki seni arsitektur tinggi serta lahan yang luas dan memadai.
Alangkah baiknya semua bangunan masjid  dan surau itu dijadikan cagar budaya dan dipelihara, bisa saja bangunan itu difungsikan sebagai gedung pertemuan, gedung tempat pesta, atau dijadikan gedung pendidikan agama islam.

Keunikan arsitekturnya, lokasi, serta luasnya area sangat memungkinkan untuk kegiatan berkumpulnya orang banyak, apalagi pemandangan di baruah sangat memukau, kolam kolam ikan, sawah serta bukit dan gunung, Sungguh indah luar biasa.

Masyarakat di sekitar  lokasi dapat bermusyawarah  dengan pemerintahan nagari untuk bersama sama  memikirkan dan mencari jalan keluarnya supaya  masjid dan surau itu tidak rubuh dan hilang , bahkan sejarahnya pun akan hilang juga, amat disayangkan bila itu terjadi.
Jangan Rubuhkan Surau Kami

Ditulis Oleh: Tony Herman