BTNK Akan Biayai Perawatan Bocah Korban Gigitan Komodo

Ahad, 24 Januari 2021

LABUAN BAJO, PANTAUNEWS.CO.ID - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan memberikan bantuan biaya perawatan selama di rumah sakit terhadap bocah 4 tahun, korban gigitan Komodo di Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

"Kepala SPTN Wilayah II mewakili Kepala Balai Taman Nasional Komodo mendatangi korban beserta keluarganya di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Balai Taman Nasional Komodo juga akan memberikan bantuan khususnya terkait penanggulangan biaya perawatan di Rumah Sakit (RS) tersebut," demikian isi salah satu poin pernyataan yang tulis pada situs resmi milik BTNK yang disampaikan melalui humasnya beberapa waktu yang lalu

Selanjutnya, dalam rilis resmi itu dikatakan, bahwa BTNK telah melakukan evakuasi Komodo dimaksud ke Resort Loh Sebita, Pulau Komodo agar menghindari konflik satwa liar dengan manusia berkelanjutan serta mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Selain itu, BTNK akan membuat pagar pengaman di Kampung Komodo untuk meminimalisir potensi interaksi membahayakan dari satwa liar bagi rutinitas harian masyarakat.

Pada poin terakhir dalam rilis resmi itu dikatakan, bahwa Pihak BTNK juga menghimbau agar masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari untuk tetap waspada akan perilaku satwa liar yang tidak bisa diprediksi.

Seperti yang diberitakan banyak media sebelumnya, bocah laki-laki bernama Febianto (4 tahun) berasal dari Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. 

Ia diserang dan digigit Komodo pada hari Sabtu, 16 Januari 2021 hingga pergelangan tangan kirinya putus dan mengalami luka gigitan yang cukup serius pada bagian wajah korban. Korban diserang dan digigit saat sedang bermain dibawah kolong rumahnya. Orang tua korban juga tidak mengetahui jika ada seekor Komodo di bawah kolong rumahnya.

Usai kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke Pustu setempat, sebelum diantar ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo menggunakan kapal cepat untuk mendapatkan pertolongan medis. (*)

Penulis: Richard Bon