Masyarakat Panik, Gempa Guncang Berau

Jumat, 29 Januari 2021

PONTIANAK, PANTAUNEWS.CO.ID - Gempa berkekuatan magnitudo  4,1 atau (MMI) II-III menurut Skala Mercalli terjadi pada Jumat (29/01/2021) pukul 00.42 WIB di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Titik gempa terjadi pada koordinat 2,03 lintang utara dan 118,05 bujur timur tepatnya 65 KM arah timur Kota Tanjung Redeb dan Taballar, Berau. 

Gempa yang terjadi di laut dengan kedalaman 10 KM tersebut tidak berpotensi Tsunami, demikian kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat (29/01/2021).

Dengan kejadian tersebut, Januari 2021 menjadi bulan tidak Lazim dengan aktifitas gempa di rasa (Felt Earthquake) yang abnormal. Selama Januari 2021 BMKG mencatat frekwensi gempa yang terjadi sudah mencapai 77 kali di seluruh Indonesia. 

Sampai saat ini tidak terjadi gempa susulan seperti yang dikhawatirkan oleh masyarakat setempat. Belum ada laporan kerusakan dari masyarakat yang diakibatkan gempa tersebut. Umumnya gempa terjadi diakibatkan beberapa faktor salah satunya adalah akibat pemanasan global, badai matahari, atau aktifitas vulkanik yang sangat aktif dari dalam perut bumi sehingga energi panas tersebut keluar secara tiba-tiba yang menyebabkan goncangan di atas permukaan. 

Meskipun demikian, sampai saat ini gejala meningkatnya frekwensi gempa bumi akhir-akhir ini masih sulit dijelaskan. Tetapi pusat gempa pada suatu kawasan untuk kurun waktu tertentu sudah dapat di prediksi dengan mudah.

BMKG menyatakan Pulau Kalimantan adalah satu-satunya pulau di Indonesia yang relatif aman dari Gempa. Meskipun Pulau Kalimantan juga mempunyai struktur sesar atau patahan bumi serta memiliki catatan sejarah gempa bumi. Tetapi Kalimantan di nilai Lebih aman dari Pulau-pulau besar lain di Indonesia. 

Itulah salah satu alasan pemerintah memilih Kalimantan menjadi lokasi ibu kota yang baru nanti tepatnya terletak di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara yang akan menelan Dana untuk pembangunan sebesar Rp. 486 Triliun.

Adapun sesar yang melalui Pulau Kalimantan adalah tiga, yaitu Sesar Maratua, Mangkalihat dan Paternoster yang berpotensi menimbulkan Gempa.  
Sejauh ini sudah tercatat 9 kali terjadi gempa ada yang skalanya sangat besar hingga menyebabkan kerusakan parah dan Tsunami di Pulau Kalimantan. Yaitu :
1.    Gempa dan Tsunami di Sangkulirang, Kalimantan Timur , 14 Mei 1921. Dengan skala intensitas VII-VIII (MMI) atau Magnitudo 7,0-7,5 SR.
2.    Gempa Tarakan, Kaltim, 19 April 1923, Berkekuatan magnitudo 7,0 SR atau skala intensitas VII-VIII(MMI).
3.    Gempa Tarakan, Kaltim, 14 Februari 1925, Mencapai skala Intensitas VI-VII(MMI) yang potensi kerusakannya masih sangat besar, menyebabkan banyaak bangunan mengalami kerusakan cukup parah.
4.    Gempa Tarakan, Kaltim, 28 Februari 1936. Dengan kekuatan sebesar 6,5 SR.
5.    Gempa yang terjadi di Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan dan Batu Licin, Kalimantan Selatan, 05 Februari 2008. Dengan Kekuatan gempa sebesar 5,8 SR.
6.    Gempa Tarakan, Kalimantan Timur, 21 Desember 2015 dengan Magnitudo 6,1 SR dengan 16 kali gempa susulan pusat gempa 29 KM Timur Laut, Tarakan. Gempa Ke-empat yang terjadi di Tarakan.
7.    Gempa Kendawangan, Kalimantan Barat, 24 Juni 2016 dengan kekuatan Magnitudo 5,1 SR.
8.    Gempa Katingan, Kalimantan Tengah, 14 Juli 2018 dengan kekuatan 4,2 SR di rasakan di Katingan, Kasongan, Batutinggi dan Bengkuang.
9.    Gempa Berau, Kalimantan Timur, 29 Januari 2021 dengan kekuatan magnitudo 4,1 SR. Tidak menimbulkan Kerusakan.   

Penulis: Ef. Vicky
Sumber:Tribune Kaltim, Tribune Kalbar, BMKG Pusat JKT, I News, Kompas JKT