Delapan Rumah di Entikong Amblas Akibat Longsor

Kamis, 04 Februari 2021

SANGGAU, PANTAUNEWS.CO.ID - Hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Entikong dan sekitarnya sejak Selasa (02/02/2021) malam, Pukul 23.30 WIB hingga Rabu (03/02/2021) sore mengakibatkan 8 rumah amblas dalam beberapa menit akibat tanah longsor di Malindo, Kecamatan Entikong, Kabupaen Sanggau, Kalimantan Barat. Bencana longsor tersebut terjadi pada Pukul 16.30 sore, waktu setempat.

Tidak berapa lama setelah kejadian, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing beserta anggotanya langsung Meluncur di tempat kejadian. Sesampai di lokasi, tepatnya depan Pasar Baru PLBN, sekitar 100 meter jaraknya dari Kantor Imigrasi, anggota Polsek segera menertibkan masyarakat sekitar yang sudah berkerumun. 

“Kita harus mengamankan lokasi, karena dikhawatirkan ada longsor susulan yang bisa mengakibatkan badan jalan lintas batas ikut amblas” ujar Kapolsek. 

Para anggota dengan sigap langsung memasang garis polisi, barrier, trafficon atau traffic sign dan tanda-tanda lainnya. Selain anggota Polri, tampak beberapa anggota TNI lintas batas juga hadir di lokasi tersebut.

Lokasi bencana terjadi tepat di bantaran sungai, pinggir Jalan Raya Lintas batas KM 4 Malindo, berhadapan dengan Masjid Al- Mujahirin Pasar Baru PLBN, sekitar 100 meter jaraknya dari Kantor Imigrasi Entikong. 

Menurut Kapolsek, ini adalah ketiga kalinya kejadian tanah longsor di lokasi tersebut. Longsor pertama dan kedua terjadi tanggal 14 Januari Pukul 11.00 dan 16.10 WIB. Hanya saja longsor saat itu tidak menelan Kerugian yang berarti, karena terjadinya longsor di lereng bukit kecil tidak jauh dari BTS seberang lokasi longsor yang sekarang.

Belum di ketahui jumlah kerugian yang diakibatkan bencana tersebut. Adapun nama para korban yang rumahnya hancur tersebut adalah Pak Ajo Daswir, Pak Syawal (2 rumah), Pak Yanto (pemilik Kafe Kelana) Coto Makasar, Ibu Najwa, Ibu Maria dan Mama Weli (2 rumah). 

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat tanah mulai bergerak, serentak para penghuni langsung berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. “Saya bahkan tidak sempat menyelamatkan surat-surat tanah dan rumah.” ujar Ibu Najwa, salah satu korban yang rumahnya ikut amblas. (*)

Penulis: Ef. Vicky