Semburan Gas Berpotensi Terbakar dan Beracun, EMP Bentu Turun ke Tenayan Raya

Kamis, 04 Februari 2021

PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID -  Sore tadi masyarakat di Tenayan Raya, Pekanbaru, dihebohkan dengan munculnya semburan gas bumi setinggi 15 Meter di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Saat ini, pihak perusahaan gas EMP Bentu Ltd sudah ikut memberikan bantuan penanganan.

Zulfan selaku Act Area Manager EMP Bentu Ltd kepada wartawan mengatakan sebenarnya semburan gas tersebut tidak ada hubungannya dengan fasilitas dan Sumur Gas EMP Bentu.

"Namun berhubung lokasi tersebut tidak jauh dari EMP Bentu, maka pihak EMP Bentu sudah berkoordinasi dengan ESDM Provinsi Riau untuk membantu," ujar Zulfan, Kamis (4/2/2021).

Ia mengatakan adapun beberapa tindakan yang dilakukan oleh pihaknya adalah dengan mengukur konsentrasi Lower Explosive Limit (LEL) dan H2S di lokasi semburan. Artinya gas tersebut berpotensi terbakar jika terpicu dan juga beracun.

"Selanjutnya menginstruksikan kepada Pengelola Pondok Pesantren agar mengisolasi area semburan dan melarang siapapun mendekat dan tindakan ketika adalah EMP Bentu telah memasang barikade dan memonitor LEL dan H2S tersebut periodik per 6 jam," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya Masyarakat Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau dihebohkan dengan peristiwa menyemburnya gas bumi setinggi 15 meter.

Gas bumi tersebut menyembur akibat dari penggalian sumur bor yang berada di Jalan Tujuh Puluh tepatnya dekat Yayasan Al Ikhwan Bording School, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Kamis (4/1/2021).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tenayan Raya AKP Manapar Situmeang mengatakan, kejadian diketahui berawal dari informasi warga adanya gas bumi yang muncul dari tanah akibat pembuatan sumur bor.

Setelah mendapat informasi tersebut, petugas kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan atas informasi dari warga tersebut.

"Saat sesampai di TKP petugas langsung melakukan wawancara kepada pekerja dan menerangkan bahwa penggalian sumur bor mulai dilakukan pengeboran di lokasi Yayasan Al Ikhwan Bording School pada Selasa 3 Februari 2021," kata Manapar.

Kemudian keesokan harinya tepat pada Rabu 3 Februari 2021, pengeboran sumur bor dilanjutkan untuk menemukan sumber air, namun belum menemukan sumber air tersebut.

"Pada hari ke 3 tepatnya hari Kamis tanggal 4 Februari 2021 pekerjaan penggalian sumur bor dilanjutkan. Sekitar pukul 14.00 WIB, sumur bor tersebut sudah mencapai kedalaman 115 meter dan telah mendapatkan sumber air," lanjutnya.

Setelah itu pekerja melanjutkan mencuci sumur bor tersebut untuk dapat mendapatkan hasil air yang bersih, pada saat mencuci sumur bor tersebut tiba-tiba muncul diperkirakan gas bercampur air menyembur ke atas dan mengeluarkan aroma bau gas.

Langkah yang sudah dilakukan yaitu pemasangan police line untuk mengamankan TKP dari kerumunan orang, memasang spanduk larangan mendekat. ***