Anggota DPR RI Dapil Riau II Tinjau Lokasi Video Viral Anak SD Bergelantungan

Sabtu, 12 Juni 2021

KAMPAR, PANTAUNEWS.CO.ID - laman media sosial sempat dihebohkan dengan video viral 3 orang anak berpakaian seragam sekolah dasar bergelantungan menggunakan keranjang pembawa buah sawit menyeberangi sebuah sungai di desa kuntu turoba, kecamatan kampar kiri, kampar ternyata tidaklah seperti yang dinarasikan dalam video yang tersebar di laman media sosial beberapa hari ini.

Anggota Komisi V DPR RI Dapil Riau, H Syahrul Aidi Maazat mengatakan," saya berada dilokasi tepatnya di desa kuntu, kecamatan Kampar kiri, Kampar. apa yang dilakukan anak - anak tersebut memang sangat membahayakan. anak - anak tersebut tidak sedang dalam berangkat sekolah tetapi pulang sekolah dengan masih berpakaian seragam sekolah. lokasinya berada di kebun milik pribadi seorang pengusaha sawit ada sekitar 100 hektar sawitnya berada diseberang sana. anak - anak tersebut adalah anak - anak dari pekerja kebun tersebut, "katanya kepada wartawan dilokasi pada Jumat (11/6/2021) sore.  

Lebih lanjut Syahrul Aidi menjelaskan," ada akses jalan yang sebetulnya bisa digunakan anak - anak tersebut. kalau sungai yang disini ini banjir tetapi memang agak memutar. perlu diketahui bahwa yang ada di dalam video itu bukan sedang berangkat ke sekolah. beberapa alternatif sudah kami bicarakan dengan pihak pengelola kebun untuk tidak lagi menggunakan sarana yang berbahaya ini baik untuk koperasinya atau pun untuk main - main, "jelasnya.

syahrul juga mengungkapkan," perlu kami klarifikasi bahwa sesungguhnya tidak seperti yang dibayangkan dalam video yang beredar tersebut. mudah - mudahan ini bisa diselesaikan dan anak - anak ini bisa kita jaga supaya tidak ada hal - hal yang mengkhawatirkan dan berakibat fatal tentunya pada anak - anak," ungkapnya.

"kita tetap peduli dengan pembangunan indonesia ini. pembangunan segala transportasi baik itu jembatan atau pun jalan. kita sudah berkomunikasi dengan dengan pak kades mendorong bagaimana fasilitas ini bisa nanti diarahkan. memang kalau kondisinya untuk pembangunan jembatan ini sedang kita bicarakan karena ini bukan jalan umum sifatnya tetapi kebun dan itu pun kebun pribadi bukan kebun masyarakat umum," ujar Syahrul Aidi.

"Masih ada alternatif lain karena itu pun nanti dibutuhkan ketika air agak naik dan agak banjir. sekali lagi masih ada akses jalan atau jembatan yang bisa dijadikan oleh anak - anak ketika mau berangkat ke sekolah "tutupnya. (Rasid Ahmad)