Komitmen Merawat Demokrasi, IDE Taja Webinar Jilid VI

Kamis, 08 Juli 2021

PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID - Independent Democracy (IDE) gelar Webinar Jilid VI mengusung tema "Ancaman Kebebasan Berpendapat Sebagai Hak Konstitusi" pada Rabu (7/7/2021) melalui zoom virtual. 

Tema ini diusung karena kebebasan berpendapat belakangan ini menjadi fenomena menarik terhadap persoalan kasus kritik atau demonstrasi yang diserang balik oleh oknum pendukung pejabat yang di kritik. fakta ini menguatkan persepsi publik bahwa di masa sekarang sulit untuk menyampaikan pendapat terutama yang berbeda dengan penguasa.

Menghadirkan narasumber yang berkompeten dan memiliki pandangan terhadap tema yang diusung. adapun narasumbernya antara lain, Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) H Chaidir , Ketua KNPI Riau Fuad Santoso, dan Presiden BEM Unri Nofrian Fadil Akbar.

Webinar ini dimoderatori oleh Annisaturahmi selaku Direktur KOMINFO IDE. 

Agenda ini berlangsung interaktif. banyak sekali tanggapan serta pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta webinar yang ditujukan kepada para narasumber. hal tersebut memperlihatkan besarnya antusiasme peserta terkait tema yang diambil. Lalu, ada juga beberapa perbedaan pandangan tentang memaknai kebebasan berpendapat itu sendiri. 

Direktur Hukum dan Advokasi, Wahyu Andrie Septyo dalam sambutannya menyampaikan, dilematisasi dalam menyampaikan pendapat di muka umum masih menjadi perdebatan sengit apalagi menyangkut persoalan etik dan non-etik. pada dasarnya kritik terhadap penyelenggaraan Pemerintahan merupakan penyeimbang dalam tatanan kehidupan berdemokrasi melalui studi komprehensif dan kritis. 

"Penyampaian pendapat di muka umum melalui norma-norma yang berlaku sangatlah penting. namun terpenting lagi apabila Kebijakan yang dikeluarkan oleh penyelenggara Negara juga tidak berseberangan dengan norma-norma yang hidup dalam masyarakat," ujar Wahyu.

Chaidir menyampaikan bahwa Pemerintah dan Mahasiswa harus merenungi diri masing-masing, tidak boleh ada yang baper dan mau menang sendiri untuk menyatakan kebebasan siapa yang terenggut. 

"Etika mesti dijaga terutama di Provinsi Riau yang bermarwah ini," ujar Chaidir.

Fuad Santoso selaku ketua KNPI Riau menyampaikan Kebebasan Berpendapat adalah kesepakatan kita sebagai suatu bangsa, namun dalam hal ini. kritik juga mesti menjunjung etika dan sopan santun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Namun Saya tetap mengapresiasi dan mendukung Mahasiswa yang masih lantang menyuarakan Aspirasi Rakyat," sambung Fuad. 

Menanggapi hal itu, Nofrian Fadil Akbar selaku Presma UNRI menyampaikan bahwa di lapangan, kritik sebagai wujud Kebebasan Berpendapat ini banyak tantangan, sekedar bercerita banyak kalangan aktivis termasuk dirinya banyak diganggu oleh "oknum" yang tidak dikenal. Seperti media sosial dan akun transportasi online dibajak yang menimbulkan kerugian, namun itu bukan menjadi penghambat untuk kami terus menyuarakan aspirasi rakyat.

Sementara itu Direktur Utama IDE Triandi Bimankalid mengungkapkan, bahwa webinar ini adalah bentuk komitmen dari IDE untuk merawat demokrasi dengan terus memelihara ruang-ruang publik agar bebas berpendapat. kita sengaja mendesign webinar kali ini dengan dialog santai yang interaktif antara peserta dan pemateri. 

"IDE ingin memberikan panggung kepada peserta untuk menyalurkan pendapatnya secara bebas sebagai bentuk dukungan agar kebebasan berpendapat yang "substansial" tetap terjaga," tutupnya. ( Rilis/Rasid Ahmad)