Warga Sukanegara Minta Perhatian Dari Pemerintah Desa

Rabu, 14 Juli 2021

TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Banjir yang terjadi selama berpuluh tahun, tepatnya dari tahun 1998 sampai 2021, warga kampung Tari Kolot RT 11/02 Desa Sukanegara, kecamatan Cikupa, kabupaten Tangerang, belum mendapat perhatian yang maksimal, baik dari Pemerintah Desa Sukanegara, pihak kecamatan Cikupa maupun dari pemerintah kabupaten Tangerang, sehingga, masih mengalami kebanjiran.

Hal tersebut diungkapkan oleh Indrayana dan Wanto, warga RT 11/02, yang menjadi korban banjir. Menurut Indrayana, saat berjumpa dengan Pantaunews, mengatakan, " kami sudah berpuluh puluh tahun mengalami kebanjira dan saya juga sudah laporkan adanya musibah banjir ini langsung kepada kepala desa, kemudian ke Ketua RW dan RT, tapi tidak ada tanggapan yang serius, memang,  saya pernah dikasih 2 zak semen, tapi saya anggap percuma kalau ga dikasih pasir, mana cukup hanya pakai semen, jalan itu saja saya habis dana sampai Rp 2.000.000,- karena jalan itu sempat ambruk,  bahkan musibah banjir disini sudah memakan korban jiwa sebanyak 4 orang, 1 orang dapat diselamatkan dan  yang 3 orang, meninggal dunia,  akibat terseret arus banjir, tapi tetap saja tidak ada penanganan, baik dari tingkat RT sampai kecamatan dan kemaren  Minggu malam tanggal 11 Juli 2021, kami  mengalami musibah banjir lagi ", ungkap Indrayana.

Ditambahkan oleh Wanto, " peristiwa banjir yang sudah terjadi berpuluh tahun ini, sudah sering kami laporkan, tapi tetap  belum pernah ada tanggapan atau respon, sehingga kami bingung harus melapor kemana, maka nya kami minta kepada Media, untuk menyampaikan hal ini kepada Pemerintah Desa, kecamatan atau pemda kabupaten Tangerang ", tutur Wanto. 

" Harapan kami, semoga kami dapat terbantu untuk bisa  menjembatani, antara kami dengan  Pemerintah daerah, mudah mudahan,  keluhan kami dapat diketahui, didengar dan mendapat respon dari pemerintah daerah,  dan musibah banjir yang kami alami dapat ditanggulangi sehingga kami tidak kebanjiran lagi dan juga saya mohon  supaya kepala desa, RW dan RT dapat  memberikan perhatian dan  kasihanlah sama warga yang terkena banjir, apalagi saya punya anak kecil, kasihan kalau pas malam hari, mengalami kebanjiran, kami ingin supaya kami tidak kena banjir lagi ", harap Indrayana.

Saat akan dikonfirmasi terkait adanya banjir, pada Selasa, (13/7/2021)  Sekretaris desa Sukanegara, tidak bersedia diminta konfirmasinya dan  meminta awak  Pantaunews, untuk minta konfirmasi ke Kasie Pemerintahan Desa, yakni, Yosep.

Menurut Kasie Pemerintahan Desa Sukanegara, " permasalahan banjir, sudah dilaporkan, sama RT dan sama anggota Dewan, memang belum ada tanggapan, dan memang dikarenakan saluran air disana berasal dari desa Bojong dan dari mana mana, mengalirnya kesana, tapi sekarang, banjirnya tidak lama, hanya sepintas, kalau dulu, lebih parah lagi, dan memang debit airnya besar, jadi tidak bisa tertampung ", jelas Yosep.

Ditambahkan oleh Yosep, " kan jalan yang dibelakang ditutup, tadinya dibuka, dan  dibelakang itu, kalau tidak salah, ada Bintang Cikupa (BC), dulu itu saluran airnya besar, mungkin saat ini ada penyimpitan, tapi sekarang ketika hujan reda, air cepat surut, yang jelas, kita sudah mengupayakan dan  laporkan ke kecamatan, lalu dari kecamatan sudah dilaporkan ke pusat, dan melalui musrenbang juga sudah diusulkan, memang belum ada tanggapan, tapi kita selalu mengusulkan saat musrenbang, agar ada penanganan, supaya tidak banjir lagi ", tutur Kasie Pemerintahan.

Saat diminta konfirmasi, Plt Kepala Desa Sukanegara, Suhendi, yang dijumpai dikantor kecamatan Cikupa,  mengatakan, " saya kebetulan baru menjabat Plt Kades, baru kemaren saya dilantik dan saya juga bukan orang sana, jadi belum faham kronologis  terjadinya banjir, hanya tahu memang disana pernah banjir dan memang, untuk saat ini, pemerintah juga belum bisa bergerak, mengingat kondisinya begini,  tapi akan saya upayakan untuk menangani banjir dan akan saya laporkan hal ini ke pak camat, agar ada solusi dalam mengatasi banjir disana ", kata pak Eeng, sapaan akrabnya. (*)

Penulis : Soleh