Bahagia: Prasasti Lahirnya Pemko Subulussalam Tidak Pernah Hilang

Senin, 09 Agustus 2021

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Bermula H. Merah Sakti SH, mantan Walikota Subulussalam dua periode yang di sapa Ogek Sakti terlihat merasa geram dengan adanya informasi yang ia terima melalui masyarakat, menyatakan prasasti tribun lapangan beringin telah di copot oleh orang yang tidak dikenal. Jum'at, (6/08/21).

Dilansir dari salah satu media online, adanya tanggapan seorang tokoh masyarakat, Azhari Tinambunan yang mengapresiasi langkah Merah Sakti begitu peduli terhadap prasasti. Namun, Azhari Tinambunan itu juga menyayangkan sikap Merah Sakti kurang peduli di saat prasasti lahirnya Pemerintah Kota Subulussalam ditandatangani langsung oleh Widodo Adi Sutjipto selaku Menteri Dalam Negeri ad-interim hilang disaat ia menjabat sebagai Walikota.

Pasalnya Bahagia Maha memberikan statement terkait perihal hilangnya prasasti lahirnya Kota subulussalam yang disampaikan tokoh masyarakat Azhari Tinambunan itu.

Mengenai prasasti lahirnya Pemko Subulussalam yang ditandatangani langsung Mendagri Widodo AS add intren itu tidak pernah hilang, dikarenakan sewaktu pelantikan dua (2) Pj perdana yakni Pj Bupati Kabupaten Pidie Jaya dan Pj Walikota Subulussalam H. Asmauddin. SE oleh Gubernur Aceh, Dianjong Mon Mata Banda Aceh.

"Namun setelah selesai pelantikan dua (2) Pj itu prasasti tersebut sudah menjadi urusan Gubernur Aceh dan bukan urusan panitia pemekaran pemko lagi,"sampai Bahagia, Senin, (9/08/21).

"Ditambah lagi H. Merah Sakti pada saat itu bukan pejabat tapi kenapa sekarang prasasti itu dipermasalahkan kepada bapak pembangunan 10 tahun itu,"tambahnya

Bahagia juga memaparkan bahwa prasasti itu belum pernah dipasang di tempat monumen manapun oleh yang pernah menjabat sebagai kepala daerah dipemko subulussalam yang kita cintai ini baik yang menjabat Pj Walikota maupun Walikota defenitip.

Masih kata Bahagia Maha yang juga bagian dari panitia pemekaran pemko subulussalam. Terkait prasasti lahirnya pemko subulussalam ini tidak pernah hilang semasa Merah Sakti SH menjabat Walikota bahkan Dua periode itu.

"prasasti itu juga bukan semata mata tanggungjawab Merah Sakti SH semasa dia menjabat walikota,"ujarnya.

Menurut Bahagia Maha itu tanggungjawab semua panitia pemekaran pemko subulussalam, terutama ketua panitia lahirnya pemko tersebut.

"prasasti itu tidak pernah hilang seperti yang dituduhkan azhari tinambunan alias buyung bahagia itu, berbeda halnya prasasti yang dipersoalkan bapak pembangunan Merah Sakti SH mantan walikota dua periode itu karna prasasti yang hilang itu bagian aset yang sudah dipasangkan dibeberapa gedung  milik daerah pemko subulussalam,"jelas Bahagia.

masih di waktu yang sama bahagia juga membeberkan. prasasti lahirnya pemko subulussalam tidak pernah hilang dan ada berapa panitia lahirnya pemko Subulussalam mengetahui keberadaan prasasti tersebut. seperti Safran Kombih, Bahtiar Husaen, saya sendiri dan juga beberapa panitia pemekaran pemko lainnya Mungkin termasuk H Asmauddin selaku ketua panitia Lahirnya pemko Subulussalam ini juga tau.

"Bahkan Bahtiar Husaen salah satu panitia lahirnya pemko ini yang juga pada masa itu beliau masih aktif DPRD Aceh Singkil dari fraksi PDIP itu pernah saling berdiskusi  keberadaan prasasti kepada H Asmauddin yang mantan Pj Walikota Subulussalam 1 tahun 2 bulan dan Pj Bupati Aceh Singkil,"tutup Bahagia.

Penulis: Juliadi