SD Dah Tanpa Pagar, Warga Dirikan Pagar Berbahan Pelepah Sawit

Jumat, 10 September 2021

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Puluhan masyarakat Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam bergotong royong mendirikan pagar Sekolah Dasar Negri Dah, Jumat (10/9/2021).

Mirisnya SD utama di desa tersebut tidak memiliki pagar pembatas ke jalan, sehingga dikhawatirkan sekali ketika jam sekolah para siswa bermain kejalan yang persis di depan sekolah dasar itu.

Menurut warga yang turut bergotong royong mengatakan, sangat berbahaya sekali jika jam belajar nantinya anak-anak bermain ke jalan, sehingga para guru, komite, dan warga berjibaku mendirikan pagar yang terbuat dari bahan pelepah kelapa sawit.

"Seperti yang kita lihat sekolah ini tidak mempunyai pagar sama sekali, sementara fungsi pagar itu sangat berpengaruh sekali," ujar Malim Sabar Pardosi, selaku tokoh Desa Kampong Dah.

"Alhamdulillah dengan alat seadanya, dan dengan pagu anggaran sebesar dua kotak minuman kemasan gelas, alhasil kami dapat mendirikan pagar sekolah di kami ini," katanya.

Warga Desa Dah itu juga sangat berharap sekali kepada pihak pemerintah untuk menganggarkan pembangunan pagar di lingkungan sekolah Desa Dah tersebut.

"Sudah cukup lama sekolah ini berdiri, dari saya masih kecil hingga saya sudah tua begini, Sekolah Dasar Negri Dah ini belum juga mempunyai pagar," tambahnya.

"Kami dari para warga setempat dan para wali murid sangat berharap sekali, pihak pemerintah dapat menggagarkan pembangunan pagar sekolah ini," harapnya.

Sementara itu wakil ketua Komisi A DPRK Subulussalam, Bahagia Maha menyampaikan bahwasanya sangat miris melihat kondisi Sekolah Dasar Negri Dah itu. Dirinya juga sudah menyampaikan ke kepala dinas pendidikan agar di tahun 2022 ini dapat diprogramkan.

Bahkan Sekdes Desa Dah via WhatsApp ke media ini mengatakan, dengan adanya pagar sementara yang terbuat dari pelepah kelapa sawit ini untuk sementara dapat mencegah anak-anak berhamburan di jalan saat jam istirahat.

Namun pihaknya juga sangat berharap agar pemerintah Kota Subulussalam, seyogyanya cepat mengambil tindakan dengan pembuatan pagar permanen, karena pelepah kelapa sawit ini tidak begitu tahan lama

"Kami juga terus berupaya, bahkan berulang kali kami menyampaikan dalam pertemuan formal seperti Musrenbang tingkat kecamatan pun sudah kami sampaikan," kata Sekdes Dah.

"Dan sepengetahuan kami tim konsultan juga sudah pernah melakukan pengukuran kalau tidak salah pada tahun 2020, alhasil saat ini sudah hampir akhir tahun 2021 belum juga terelisasikan,"jelasnya. (*)

Penulis: Juliadi