Kurangnya Minat Vaksin di Subulussalam, Masnawiyah: Ayo Vaksin!

Senin, 18 Oktober 2021

Foto: Ilustrasi

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - kurangnya minat warga untuk mengikuti vaksinasi di kota Subulussalam, Masnawiyah Maha, mengajak masyarakat agar segera mengikuti vaksin.

Berdasarkan jumlah validasi data vaksinasi dan stok vaksin COVID-19, Single Dose, Coronavac sebanyak 1224 dosis, per 17 Oktober 2021, di Kota Subulussalam, provinsi Aceh.

Disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) kota Subulussalam melalui Kepala Bidang (Kabid), Pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P), Masnawiyah Maha, via chat aplikasi WhatsApp kepada media ini, menyampaikan, Senin (18/10/21).

Disampaikannya seperti dosis pertama Coronavac/Biofarma sebanyak 20140, dosis Coronavac/Biofarma tahap 2 sebanyak 7600 + 1200 + 2000 dosis, sedangkan Moderna nakes 700 + 700 dosis, sedangkan di Moderna masyarakat 0 dosis

Diterima dinas kesehatan kota subulussalam data yang telah di vaksin dari HUB Biofarma hingga hari ini baru mencapai sebanyak 4100 dosis vaksin yang disalurkan.

Data yang menerima dosis vaksin di SDM Kesehatan, Dosis 1: 1164 orang, Dosis 2: 980 orang, Dosis 3: 240 orang. Lansia, Dosis 1: 378 orang, Dosis 2: 217 orang. Sedangkan Petugas Pelayanan Publik Dosis 1: 3185 orang, Dosis 2: 1922 orang, Masyarakat Umum & Rentan, Dosis 1: 9146 orang, Dosis 2: 4111 orang, Remaja Dosis 1: 2802 orang, Dosis 2: 132 orang.

Total Sisa Vaksin saat ini di kota Subulussalam baik di Dinkes, RS, PKM, dan Faskes. Coronavac/Biofarma: 184 vial, untuk 10 dosis per vial, ditambah 1914 vial per 2 dosis. Coronavac/Biofarma (2 dosis): 2200 dosis (ada di Dinkes), Moderna nakes: 1134 dosis, Moderna masyarakat: 0 dosis.

Disamping itu, Masnawiyah mengharapkan kesediaan masyarakat kota Subulussalam agar ikut berpartisipasi melaksanakan vaksinasi.

"vaksin ini sangat penting untuk kekebalan imunitas tubuh kita, Jagan ragu ayo vaksin" katanya.

Bahkan ia juga menghimbau agar masyarakat kota Subulussalam lebih bijak memahami vaksin, dan jangan terprovokasi oleh berita hoax.

"masyarakat harus lebih bijak untuk menyikapi berita yang tersebar luas, jangan mudah percaya dengan berita yang tidak tau pasti kebenarannya terkait vaksin," ujarnya. (Juliadi)