Antrian panjang kendaraan bermotor di SPBU Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau (Foto: Istimewa)
PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bersubsidi Bio Solar mendadak raib di beberapa SPBU dalam beberapa hari sepekan. Informasi terangkum, kelangkaan ini mulai terasa sejak diawal bulan Okbober 2021.
Tampak di beberapa SPBU di Kota Dumai antrian yang cukup panjang, membuat kemacetan penguna kendaraan bermotor. Bahkan antrian ini sampai melimpah ke ruas jalan raya.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/10/21), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif akan melakukan kunjungan kerja ke Riau untuk menindaklanjutinya. Meski demikian, Arifin mengaku belum tahu kondisi kelangkaan BBM di Riau. Ia justru menyebut stok solar masih banyak.
“Solar banyak, stoknya banyak, saya masih enggak tahu kenapa sampai kekurangan. Apa bocor?,” kata Arifin menjawab pertanyaan wartawan saat kunjungan ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) Sektor Minas di Riau, Kamis (14/10/21). Menurut Arifin bahwa alokasi BBM jenis solar dari pusat sudah cukup.
“Karena alokasinya dari pusat sudah cukup. Saya baru dengar ada kelangkaan, tidak ada langka-langka,” jelas Arifin.
Kendati demikian, dirinya akan segera menindaklanjuti hal kekosongan solar di Riau, agar tidak menyulitkan masyarakat.
Ketika dikonfirmasi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Hardianto SE, mengungkapkan terkait kelangkaan BBM yang terjadi belakangan ini,tidak masuk akal, Sabtu (16/10/21).
“Jika dilihat dari sisi potensi SDA yang dimiliki Riau, hal ini tidak masuk akal. Begitu juga dari sisi sektor hulu dan hiir yang ada di Provinsi Riau,” ungkap Hardianto.
Ditambahkan Politisi Partai Gerindra ini, hal ini juga justru menjadi fenomena yang sangat memilukan dan juga bahkan sangat memalukan.
“Tak ada alasan di Riau harus terjadi kelangkaan BBM karena mulai dari usaha hulu Migas sampai hilir semuanya ada di Riau,” jelas DPRD Provinsi Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti.
Berbicara hulu migas sampai saat ini, menurut politisi yang akrab disapa Anto ini menyebutkan bahwa semangat kita masih berapi-api ketika Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai pemegang kontrak pengelola Blok Rokan, sedangkan sisi hilirnya proses pengolahan migas hingga hasil produksinya ada di PT Pertamina RU II Dumai, dimana menghasilkan produksi BBM dan juga Non BBM.
“Pertanyaan besarnya, apakah PHR bebarapa hari ini berhenti beroperasional di Blok Rokan sehingga kegiatan eksploitasi tidak berjalan yang mengakibatkan tidak ada minyak dipompa atau bahkan Pertamina RU II Dumai berhenti beroperasional,” tanya Anto seraya heran.
Anehnya, Anto ingin mempertanyakan kepada pihak Petamina, apakah tak ada lagi BBM yang dihasilkan dari kilang Refinery yang ada di Kota Dumai. Karena tentunya, pertanyaan normal itu yang akan muncul dibenak masyarkat Riau umunya, sehingga belakangan ini terjadi kelangkaan BBM.
“Tidak lucu atau dalam kondisi yang tidak normal ada sesuatu terjadi diluar pemahaman atau pengetahuan kita. Karena BBM ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita bahkan sudah banyak masyarakat menjerit. Maka kita menuntut hal ini harus segera diakhiri, kembalikan kondisi ke kondisi normal,” lantang Anto, yang merupakan DPRD Riau dua periode berturut-turut.
Anto meminta agar Pertamina menjamin ketersediaan stock BBM serta pendistribusian keseluruh Riau. Begitu juga, Anto meminta BPH Migas harus serius melakukan pengawasan super ketat terkait pendistribusian BBM di Riau.
“Jika seandainya menurut Pertamina dan BPH Migas sudah menjalankan tanggungjawabnya masing masing, maka berarti perlu ditelusuri dimana ‘missnya’. Apakah ada unsur kesengajaan atau bahkan mungkin masih ada permainan mafia Migas,?” tukas Anto.
Terakhir dijelaskan Anto bahwa dengan program Pemerintah mandatori Bio Diesel 30% (B-30), mustahil Provinsi Riau sebagai penyedia bahan baku terbesar yang memiliki kebun kelapa sawit terbesar se-Indonesia dibandingkan dengan provinsi lainnya terjadi kelangkaan BBM jenis Bio Solar atau Biodiesel.
“Makanya aneh bin ajaib dan tak masuk akal sehat, jika di Riau terjadi kelangkaan BBM apalagi untuk jenis Solar atau Biodiesel,” pungkas Anto dengan geram. (rgb)