Advokat PT Agung Automall Layangkan Hak Jawab, Eks Karyawan: Saya Tidak Pernah Mangkir

Jumat, 19 November 2021

Muhammad Rauf SH MH, Kuasa Hukum PT Agung Automall Cabang Dumai

DUMAI, PANTAUNEWS.CO.ID – Terkait dengan pemberitaan pada hari Rabu lusa (17/11/2021) dengan judul “ Detik Ini, PT. Toyota Agung Automall Dumai Masih Belum Penuhi Hak Pesangon Prayogie Dhanny Syafutra”, kuasa hukum PT.Agung Automall Dumai menanggapi, Jumat (19/11/2021).

Dalam keterangannya, Kuasa Hukum PT Agung Automall Adi Saputra SH C.LA dan Muhammad A. Rauf SH MH memberikan hak jawab dan koreksi atas pemberitaan yang dianggap merugikan kliennya dan menyampaikan sebagai berikut:

1. Bahwa permasalahan yang timbul antara Sdr. Yoghie Dhanny Syafutra dan Perusahaan klien kami adalah murni merupakan permasalahan perselisihan hubungan Industrial, dimana eks karyawan PT. Agung Automall tersebut memilih menempuh jalur penyelesaiannya melalui proses di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.

2. Bahwa tidak benar dan penuh rekayasa statement Prayogie Dhanny Syafutra dalam link berita tersebut yang menyatakan Perusahaan “membuang” karyawan seenaknya saja untuk menghindari membayar pesangon. Karena kesalahan tersebut disebabkan oleh yang bersangkutan sendiri karena tidak mau menerima pembinaan dari atasan dan menolak dilakukan mutasi yang diikuti dengan ketidakhadiran karyawan 5 (lima) hari berturut-turut di tempat kerja. Jadi apa yang dilakukan oleh klien kami adalah bagian dari pembinaan untuk meningkatkan produktifitas kinerja karyawan namun yang bersangkutan tidak mau menerimanya sebagai bentuk pembinaan yang sah.

3. Bahwa secara resmi sebagai pihak Tergugat kami belum memberikan tanggapan terhadap putusan Kasasi Nomor 532/K/Pdt.Sus-PHI/2021 dalam perkara a quo, meskipun dalam konteks ini kami sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan dan menghargai putusan Mahkamah Agung tersebut, namun menurut hemat kami putusan Kasasi dalam perkara a quo terdapat kekeliruan dan kekhilafan yang nyata yang dapat merusak marwah peradilan. Dimana pernyataan tersebut didukung dengan pertimbangan majelis hakim yang tidak relevan dengan kondisi sebenarnya yang jauh dari substansi pokok perkara yaitu menjadikan pandemic covid-19 sebagai pertimbangan utama putusan dimaksud padahal objectum litis yang menjadi pokok sengketa jauh terjadi sebelum pandemi covid 19 mewabah di Indonesia. Dengan demikian sangat terang dan nyata putusan a quo merupakan putusan yang keliru dan mengada-ada.

4. Bahwa begitu juga menurut hemat kami Putusan Mahkamah Agung Nomor 532 K/Pdt.Sus-PHI/2021 merupakan putusan yang Non Executable dikarenakan amar putusan yang saling bertolak belakang, mengapa demikian ? Oleh karena dalam amar Putusan tingkat Kasasi Gugatan Penggugat Rokonvensi (PT. Agung Automall) masih tetap dipertahankan dan dikabulkan seluruhnya oleh Majelis Hakim pada tingkat Kasasi dimana dalam point Gugatan Rekonvensi tersebut menyatakan sah secara hukum berakhirnya hubungan kerja antara PENGGUGAT REKONVENSI dengan TERGGUGAT REKONVENSI karena TERGGUGAT REKONVENSI dikualifikasikan mengundurkan diri disebabkan karena mangkir selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut sejak tanggal 09 September 2019 sampai dengan tanggal 14 September 2019, meskipun ada perbaikan dalam pertimbangan hukumnya yang menurut hemat kami pertimbangan hukum tersebut sangat keliru dan terdapat kekhilafan yang nyata sehingga terhadap amar putusan yang saling bertolak belakang dalam putusan a quo tidak mungkin untuk dilaksanakan (Non Executable) untuk itu demi tegaknya keadilan dan kepastian hukum kami akan melakukan Judicial Review terhadap norma yang membatasi untuk dilakukan Peninjauan Kembali dalam konteks perkara a quo.

5. Bahwa selaku Perusahaan klien kami sangat taat pada hukum dan prosedur yang berlaku dan kami bersedia untuk melaksanakan putusan a quo apabila ada perintah eksekusi oleh Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru. 

Ditempat terpisah, Eks Karyawan Prayogie Dhanny Syafutra menyampaikan bahwa oleh kuasa hukum PT Agung Automall semuanya tidak benar alias ngeles.

“Saya tidak pernah mangkir selama 5 hari berturut turut di PT Agung Automall Dumai. Mutasi itu terjadi setelah ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), karena saat itu saya menuntut hak pesangon,” ungkap Eks Karyawan PT.Agung Automall Dumai yang kerap disapa Ogick ini dengan kesal.

Ditambahkan Ogick, pihak perusahaan berkilah dengan memberikan keterangan dugaan mencari akal busuk untuk menghindari pesangon dengan cara dimutasikan. Padahal menurut Ogick, terjadi PHK sepihak ini terlebih dahulu terjadi baru kemudian mutasi.

“Saya di PHK dulu baru dimutasi, ini akal-akalan mereka dan saya milik alat bukti,” ujar Ogick dengan nada tinggi.

Terkait dengan point mereka sampaikan diatas, mutasi agar dilakukan pembinaan, disebutkan Ogick bahwa keterangan itu tidak benar sama sekali. Jika mau melakukan pembinaan bukan dengan cara mutasi setelah di PHK sepihak. 

“Masa sudah diberikan SP1, SP2, SP3 beserta surat pengunduran diri secara paksa kemudian dilakukan pembinaan lagi? Itu akal –akalan bulus mereka untuk menyudutkan saya. Mana ada istilahnya di Undang undang Ketenagakerjaan, setelah di PHK baru kemudian dimutasikan,” bebernya lagi.

Diketahui, Ogick telah menerima Surat Peringatan 1, 2 dan 3 serta Surat Pengunduran Diri yang ditandatangani langsung oleh Kepala Cabang PT Agung Automall Dumai.

“Jadi artinya tak berlaku dong surat yang ditandatangani olah Kacab Butet Nurman, “ tukas Ogick. (*)

Penulis: Edriwan