Horee, Laporan Masyarakat Riau Terkait 'Perangainya' Sari Antoni Sudah Diterima DPP Partai Golkar

Kamis, 25 November 2021

JAKARTA, PANTAUNEWS.CO.ID -  Laporan masyarakat terkait Anggota DPRD Provinsi Riau H Sari Antoni SH sudah didisposisi DPP Partai Golkar. Hal itu disampaikan Nur, bagian Tata Usaha dan diperkuat dengan penjelasan Dede, Staf Koordinator Bidang (Korbid) Kepartaian DPP Partai Golkar di Jakarta.

Dede menjelaskan, bahwa sampai saat ini Laporan terkait kasus anggota DPRD Provinsi Riau atas nama H Sari Antoni SH sedang dalam proses internal partai.

Menurutnya, apabila laporan itu benar dan terbukti, maka DPP Partai Golkar dengan tegas memberikan sanksi terhadap anggota dewan yang dimaksud.

"Bagi kami, dugaan atas partai melindungi kadernya yang bermasalah sangat tidak benar. DPP saat ini akan lebih obyektif menerima segala laporan masyarakat," ungkap Dede, Korbid Kepartaian DPP Golkar.

Bahwa menurut Dede, dirinya akan membantu menjembatani masyarakat Riau yang hadir ke DPP, untuk bertemu dengan Wasekjen bidang Organisasi dan Pemerintahan Daerah, Riono Hasna.

Terpisah, ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Riau kembali menegaskan, bahwa pihaknya akan tetap bertahan di Jakarta guna menuntut DPP menghadirkan keadilan atas kasus tersebut, Kamis (25/11/21).

"Beliau ini (H Sari Antoni SH-red) kan adalah ‘Raja Sawer’. sepanjang uangnya masih dihambur-hamburkan, maka kasus-kasus yang dimaksud tak akan selesai. Mudah-mudahan DPP ini tak mau menerima uang dari Sari Antoni," tegas Ramlan, Tokoh Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu.

Ditempat yang sama, Tokoh Pemuda Rohul juga menambahkan, agar DPP dapat ambil langkah sebelum pihaknya melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang DPP Partai Golkar.

"Kami ini udah sangat-sangat geram. Jangan karena uang saweran Sari Antoni, Partai Golkar terkesan melindungi kadernya yang bermasalah. Sekali lagi kami sudah sangat geram dan muak dengan oknum anggota dewan seperti itu. Dalam otaknya hanya uang, uang dan uang. Mau sampai kapan masyarakat dibodohi seperti ini," tanya Dendi, yang juga menjabat sebagai Ketua AMTI Rohul. (*)