Salah Satu Mantan Direktur Bank Swasta Ikut Bersuara

Ahad, 21 November 2021

PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID - MH adalah inisial dari mantan Direktur Bank Sarimadu Kabupaten Kampar. ikut bersuara, ketika gelombang aksi perlawanan muncul dihadapan publik.

Gelombang perlawanan yang telah jenuh menunggu dan mengantisipasi sikap dan tindakan H Sari Antoni SH, Anggota DPRD Provinsi Riau periode 2019-2024.

H Sari Antoni SH, yang sebelumnya juga 2 periode sebagai Anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), kini menanti sanksi dari petinggi partainya.

Endusan 'aroma busuk' dari setiap perbuatan Sari Antoni perlahan mulai tercium. Munculnya dirinya sebagai Anggota DPRD Rohul hingga saat ini, Ahad (21/11/2021) berbagai kasus buruk yang telah membangunkan dan akhirnya menguap.

MH adalah satu di antara korban Sari Antoni. Bagi mantan Direktur Bank Sarimadu Kampar itu, dirinya mencoba untuk ikhlas, namun ketika spontan memanfaatkan semua bujuk rayu dan tipu muslihat Sari Antoni, dirinya tak kuasa marah sambil meneteskan air mata.

Ketika ditemui di dalam ruang pengunjung 'Pesantren-nya' MH hanya bisa katakan, bahwa saat ini dirinya mencoba untuk ikhlas, meskipun terkadang murka dengan segala perbuatan Sari Antoni.

MH, perlahan mulai menceritakan kisahnya dengan Sari Antoni. Ketika itu, melalui salah satu oknum Polisi di Polda Riau, dirinya ditawari untuk membeli lahan kebun kelapa sawit di Desa Rantau Kasai, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu.

MH kemudian tertarik dengan penawaran itu dan membeli lahan kebun kelapa sawit di daerah itu. MH membayar tunai sebesar +- Rp300 juta kepada Sari Antoni. tidak percaya atas pembelian itu, karena tergoda dengan segala bentuk kerjasama atas perhitungan hasil panen.

dikemudian hari dikemudian hari, MH merasa ada yang ganjal. baru saja memperoleh +- Rp50 ribu per bulan, hasil dari pola kerjasama itu. Sampai akhirnya dia jenuh dan bosan untuk kelelahan. MH pun terpaksa ikhlas dengan kondisi tersebut, karena sampai saat dirinya sedang dalam menjalankan 'ibadah spiritual di pondok pesantren' di Jalan Sialang Bungkuk.

"Siapapun pasti tak bisa menerima keadaan tersebut. Uang ratusan juta percuma, keluarga MH kecewa dan tak menyangka atas hal tersebut. Tapi saya mencoba untuk ikhlas, meskipun kadang kala habis, sambil sakitnya diperbuat seperti hal tersebut" ungkap MH, menangis udara mata.

Terpisah, Peneliti Forum Senior Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Riau turut sampaikan komentarnya.

Tindakan Sari Antoni hanya dapat diperbaiki, melalui sanksi tegas dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Riau maupun dari pimpinan Partai Golkar, DPD I Provinsi Riau.

"Sampai saat ini, harapan kami tertumpu pada kebijakan pimpinan BK, Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Riau dan pimpinan partai, agar kasus yang sempat viral ini segera menemui titik terang," tutur Larshen Yunus, Peneliti Senior FORMAPPI Riau.

Terakhir, atas permasalahan ini, Jangan sampai ada masyarakat yang berfikir, bahwa Partai Golkar Riau melindunginya yang bermasalah, termasuk dari para pimpinan DPRD Riau yang cenderung diam di tengah kondisi tersebut. (*)