Satpol PP Pekanbaru Bentrok dengan Pedagang Pasar Sukaramai, Larshen Yunus: Ini Memalukan

Kamis, 18 November 2021

Tangkapan Foto Video Kejadian Satpol PP Kota Pekanbaru dengan Pedagang Pasar Sukaramai, Kamis (18/11/21)

PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID -  Lagi-lagi sikap ‘membabi buta’ sedang dipertontonkan Aparat Penegak Perda, yakni Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Pekanbaru.

Anak buah Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang ini bertindak seperti orang kesurupan, hantam para pedagang Pasar Sukaramai yang berada di Jalan Agus Salim Pekanbaru.

Sikap arogan itu justru memperparah suasan dan pada akhirnya para pedagang dan masyarakat setempat menjadi marah serta emosi tersulutkan, terjadilah bentrok. Kejadian yang memalukan ini, terjadi, Kamis (18/11/21), hal ini mendapat tanggapan Aktivis Pro Keadilan turut sampaikan keprihatinannya.

Adalah Aktivis Larshen Yunus, pria tinggi tegap yang dikenal pro terhadap kepentingan rakyat ikut bersuara. Pihaknya juga akan lakukan tindakan yang serius terkait arogansi dan sikap membabi-buta Satpol PP Pekanbaru.

"Bayangkan aja, mereka itu memang tak ada malunya, sudah jelas Satpol PP itu aparat penegak Perda. Mulai dari ujung kaki sampai ujung rambutnya dibayar negara, mereka sudah menyumbangkan beban bagi negeri ini. Sok kali karena pakai seragam seperti itu. Apa tak punya malu mereka itu?," tanya Aktivis Larshen Yunus, dengan nada kesal.

Bagi Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, Kasatpol PP Pekanbaru harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Jangan sampai rakyat yang akan mencopot jabatan Kasatpol PP Pekanbaru Iwan Simatupang itu, dia harus bertanggung jawab. Datangi rumah warga itu, minta maaflah langsung kepada korban kebiadaban anggotanya. Kami minta DPRD juga segera pangkas anggaran untuk Satpol PP Pekanbaru," tegas Larshen Yunus.

Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat korban kebiadaban aparat Satpol PP Pekanbaru tetap was-was menjaga tempat usahanya yang ada di pasar tersebut. Jalan Agus Salim terkesan mengerikan, kotor akibat ulah Satpol PP yang suka bongkar membongkar kios Pedagang. (tim)