Dua Tahun Berjuang, Harapan Para Buruh Korban PHK Akhirnya Tercapai

Jumat, 31 Desember 2021

TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - 241 buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh PT Sulindafin menggelar santunan  kepada puluhan anak yatim  di lingkungan RT 02/08, Kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (29/12/2021).

Kegiatan santunan dilakukan sebagai salah satu wujud rasa syukur kepada  Allah SWT, karena setelah 2 tahun berjuang akhirnya pihak perusahaan memenuhi hak-hak yang diharapkan oleh ratusan buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal tersebut dijelaskan dalam sambutan yang  di sampaikan  oleh Ahmad Hidayat selaku ketua panitia santunan anak yatim  

"Kegiatan santunan dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, alhamdulillah setelah dua tahun ratusan buruh yang terkena PHK berjuang menuntut hak, akhirnya pihak perusahaan memenuhi harapan kami. Santunan diberikan kepada 241 anak yatim yang tidak hanya ada di lingkungan RW 08 Cimone Jaya tetapi juga di wilayah yang lainya" jelas Ahmad

Hadir sebagai tamu undangan para aktivis buruh yang tergabung sebagai pengurus Gerakan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Kota Tangerang.

Dalam sambutanya, Dedi Isnanto selalu ketua DPC GSBI Kota Tangerang menyampaikan apresiasinya kepada teman-teman buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan gigih  berjuang selama 2 tahun demi untuk mendapatkan hak-haknya.

"Saya sangat mengapresiasi, sangat salut dengan kegigihan 241 teman-teman buruh yang terkena PHK, berjuang tak kenal lelah demi mendapatkah hak yang sesuai dari perusahaan. Alhamdulillah, akhirnya perjuangan teman-taman buruh tercapai sesuai dengan yang diharapkan," tutur Dedi Isnanto

Lebih lanjut, Dedi menambahkan dalam sambutannya bahwa saat ini kaum buruh dipandang belum merasa makna kemerdekaan sepenuhnya, saat ini para  pemangku kebijakan tidak ada keberpihakan kepada kaum buruh.

Seusai acara, AM Rusdianto salah satu pengurus DPC GSBI Kota Tangerang saat diwawancari langsung terkait sikap Gubernur Banten Wahidin Halim yang telah melapor tindakan beberapa buruh menerobos ruang kerja gubernur, dirinya menyampaikan bahwa itu dipicu oleh sikap provokasi Gubernur Banten yang jelas menyakiti  hati ribuan buruh di Provinsi Banten.

"Semua terjadi karena sikap provokasi Gubernur Banten Wahidin Halim, sikap atau pernyataan yang di lakukan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim jelas menyakiti hati kami sebagai kaum buruh. Itulah yang memicu teman-teman kami bergerak memasuki ruang kerja Gubernur Banten, hal tersebut tersebut timbul karena rasa kecewa yang begitu dalam," ujar AM Rusdianto.

"Kami meminta kepada teman-teman kami yang ditahan dibebaskan tanpa syarat. Bila tidak, maka kami tak akan pernah lelah untuk terus melakukan aksi sebagai bentuk solidaritas kepada teman-teman kami yang saat ini ditahan," tegas AM Rusdianto kepada  awak media. (Asep WW/Royani)