Puluhan Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Kota Tangerang Mengadu Ke DPRD

Kamis, 06 Januari 2022

TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Masih beroperasinya pasar induk Tanah Tinggi yang semestinya sudah harus di relokasi ke pasar Jatiuwung karena izinnya tidak diperpanjang sesuai pernyataan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, membuat puluhan pedagang yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Tangerang berdemo dan mengadukan nasibnya serta mempertanyakan masih beroperasinya Pasar Induk Tanah Tinggi.

Aksi demo puluhan pedagang pasar Jatiuwung tersebut digelar di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, pada Kamis (06/01/22) menyampaikan nasib para pedagang pasar Jatiuwung yang merasa dirugikan dengan masih beroperasinya pasar induk Tanah Tinggi, padahal menurut para pedagang , Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, pernah menyatakan, bahwa pasar induk Tanah Tinggi sudah habis ijinnya tahun 2021 dan akan menutup serta merelokasi pasar induk Tanah Tinggi, bahkan pernyataan Walikota Tangerang tersebut sempat diekspos disalah satu media harian nasional pada tahun 2018, namun sampai saat ini, pasar induk Tanah Tinggi belum juga ditutup oleh Walikota, sehingga pasar induk Jatiuwung yang sempat di resmikan oleh Arief Wismansyah tersebut, kondisinya sepi dan membuat rugi para pedagang.

Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, Yudi, mempertanyakan masih beroperasinya pasar induk Tanah Tinggi di awal tahun 2022 ini, padahal ijinnya sudah habis dan tidak diperpanjang lagi.

"Kami mohon kepada bapak Walikota Tangerang untuk segera mengambil sikap dan keputusan, atas dasar pernyataan Walikota Tangerang yang sempat diberitakan di salah satu koran harian pada bulan Oktober 2018 yang lalu dan kami meminta Walikota Tangerang untuk segera menutup pasar induk Tanah Tinggi, setidaknya kenapa ada pembiaran kalau memang perizinannya tidak ada,"  ujar Yudi, usai diterima oleh Ketua DPRD Kota Tangerang.

Ditambahkan oleh Yudi, " kurang lebih, ini yang dirugikan sama sama pedagang juga sebenarnya, di pasar Tanah Tinggi di rugikan dan pedagang pasar Jatiuwung juga dirugikan, karena omzet semua pedagang menurun gara gara dua pasar induk ini " ujar Yudi.

Menurut Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, " kita akan segera meminta penjelasan Walikota Tangerang, terkait dualisme pasar induk ini, secepatnya, setelah ini, saya bersama Komisi 3 akan rapat internal tentang langkah langkah tahapan berikutnya dan selain itu, akan meminta penjelasan Walikota Tangerang dan pihaknya juga akan memanggil dinas dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan itu, sehingga dalam hearing nanti, kita akan tahu jawabannya, karena nanti kita ingin konfirmasi dahulu dengan dinas dinas terkait, seperti, Indagkop, Perijinan dan Perkim, karena inikan terkait RDTM diwilayah nanti akan kita cek semuanya ",  jelas  Gatot Wibowo.

Ditambahkan oleh Ketua DPRD Kota Tangerang, " idealnya hanya ada satu pasar induk di Kota Tangerang dan saya berpendapat, pasar induk Jatiuwung yang di klaim sebagai pasar terluas di Provinsi Banten, sangat efektif, memang sih idealnya hanya satu pasar induk, memang sih tidak ada aturan tertulis,  tapi melihat kapasitas jumlah penduduk penyebarannya dan rata rata pasar induk itu cuma satu yang saya tahu,termasuk di Jakarta, cuma ada pasar induk Kramat Jati," pungkas Gatot Wibowo. (soleh/supriyatin)