Kabar Gembira! YARA Serahkan Koin Berbalut Kain Putih Demi Membantu Keuangan Kota Subulussalam

Rabu, 16 Maret 2022

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Perwakilan Kota Subulussalam. Sebelumnya telah mbuka Posko penggalangan Koin, di jalan Malikussaleh, Kampong Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh. Rabu, (2/03/22), lalu.

Edi Sahputra Bako, selaku Ketua Yara Perwakilan Kota Subulussalam, dan didampingi Rekannya Busyra SH, selaku Koordinator Paralegal hari ini telah menyampaikan hasil dari penggalangan Koin tersebut.

Penyerahan koin bantuan yang di pungut dari masyarakat, langsung diserahkan kepada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), Kota Subulussalam. Yang berjumlahkan sebesar Rp 80.600,- (Delapan Puluh Ribu Enam Ratus Rupiah). Bahkan penyerahan koin itu di balas dengan slip tanda bukti penerimaan.

"Ini hasil koin yang terkumpul di Posko  Penggalangan Koin Bantu Pembayaran Utang Pemerintah Kota Subulussalam yang kita lakukan minggu lalu," sampainya. Rabu, (16/03/22). Via siaran rilisnya.

Koin yang diserahkan YARA itu pun dibalut dengan kain berwarna putih.

"ini memang jumlahnya tidak seberapa dan tidak mungkin bisa menutupi utang defisit daerah Kota Subulussalam, namun dalam gerakan ini ada pesan moral bagi pemangku kebijakan agar lebih meningkatkan kinerja dan jangan lalai akan tanggungjawab," ujar Edi.

Menurut Edi, ini merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan, dan kita mengingatkan wali kota dan para Wakil rakyat Subulussalam ke depan lebih bijak menggunakan uang rakyat secara efektif, dan efisien.

"Harus lebih mengutamakan program pro Rakyat sesuai dengan kebutuhan publik dan tepat sasaran, karena selama ini kita menilai masih banyak program yang tidak urgent terkesan sifatnya hanya pemborosan anggaran," kata Edi.

Ketua YARA itu juga sangat menginginkan Pemerintah Kota (Pemko), Subulussalam agar fokus terhadap program pembangunan yang menghasilkan PAD, agar dapat mandiri sehingga tidak selalu tergantung sepenuhnya pada pemerintah pusat.

Edi Juga Menambahkan. sebagaimana yang kita ketahui bersama pasca gerakan kita, gaji Aparatur Desa sudah dicairkan untuk gaji 3 (Tiga) bulan sehingga ada sisa 3 bulan lagi untuk sisa gaji di tahun 2021, kemudian belum terbayarkan gaji tahun 2022 yang sudah masuk bulan ke 3.

Lanjut Edi, bahwa belum ada kejelasan untuk Gaji Guru Honorer/Kontrak yang tersisa 2 (Dua) bulan lagi di tahun 2021, serta anggaran gaji guru honorer/kontrak ditahun 2022 ini, Dana nonsertifikasi guru menyisakan 4 bulan di tahun 2021, belum juga jelas sampai sekarang. Begitu juga sisa utang pembayaran proyek yang sudah dikerjakan pada tahun 2021 namun belum dibayarkan sampai saat ini, padahal pekerjaan tersebut bersumber dana otsus.

"Kita berharap semua persoalan keuangan ini bisa diselesaikan secepatnya," tegas Edi. (Juliadi)