Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Di Indonesia, Pemerintah Harus Mengambil Langkah

Selasa, 19 April 2022

Oleh: Afnidawati, Mahasiswi FISIP USK

BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Afnidawati mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik universitas Syiah Kuala Banda Aceh, menyampaikan dalam opininya terkait dampak Covid-19, yang melanda perekonomian Indonesia saat ini.

Yang menurutnya pemerintah Indonesia harus mengambil langkah dalam dampak Covid-19 Terhadap pemulihan Perekonomian di Indonesia. Selasa, (19/04/22).

Dia juga menjelaskan bahwa covid-19 itu berupa Wabah yang bermula di wuhan, Tiongkok pada tangga 31 Desember 2019 dan di tetapkan sebagai pandemic oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasa tertanggal 11 maret 2020 lalu.

Bahkan, Lebih dari 129 negara terjangkit virus ini lebih dari 50 juta orang terserang virus, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia dan lebih 34 juta orang sembuh.

Proses penyebaran wabah covid-19 atau virus corona sama seperti penyebab flu yakni melaui udara ketika batuk, bersi dan saat berbicara. Virus ini sangat cepat menyebar apabila anda tidak mencuci tangan terlebih dahulu saat akan menyentuh bagian tubuh seperti wajah, mulut, dan hidung.

Gejala yang timbul jika terinveksi virus ini adalah, hidung berair, hilangnya indra penciuman, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, deman, bahkan bisa menyebabkan gejala yang lebih serius seperti bronchitis dan pneumonia. Virus ini sangat mudah terinfeksi bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, bayi, lansia atau orangtua.

Dampak covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sangat berpengaruh terhadap perekonomian global termasuk Indonesia. Triwulan I tahun 2020, ekonomi Indonesia masih 2,97% dikarenakakan merebaknya wabah virus corona di berbagai dunia dan berdampak juga terhadap Indonesia.

Triwulan II Indonesia mengalami keadaan pertumbuhan ekonomi negatif sekitar 3%, hal ini disebabkan karena pemberlakuan kebijakan social distancing atau Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB). 
Kasus covid-19 menimbulkan dampak yang sangat besar bagi perekonian nasional. Dampak tersebut antara lain.

Melemahnya konsumsi rumah tangga atau daya konsumsi, Ekonomi akan naik apabila daya beli tinggi, sehingga membuat pasar menjadi sukses menciptakan regulasi. Regulasi  mempengaruhi 60 % naiknya tingkat ekonomi sebuah negara.

PPKM juga mempengaruhi tingkat ekonomi, pengetatan peraturan PPKM dapt menyebabkan melemahnya tingkat ekonomi. Menurunnya angka investasi, Dilihat dari maraknya penyebaran virus corona mebuat masyarakat maupun pengusaha  ragu-ragu dalam menginvestasi.

Investasi dalam bidang transfortasi, pariwisata, kuliner, traveling,  hiburan, bahkan seni budaya sangat turun drastis. Aturan PPKM, pemberhentian atau PHK terhadap beberapa karyawan juga sangat berpengaruh.

Pelemahan ekonomi, Tekanan penerimaan dari berbagai sektor salah satunya sektor pajak. Keterlambatan penerimaan pajak menghambat pertumbuhan ekonomi dan menghambatnya pendanaan terhadap beberapa program. Pemerintah juga bisa memanfaatkan teknologi komunikasi untuk meningkatkan ekonomi.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, Akibat virus corona pemerintah membuat batasan-batasan dalam beberapa hal, seperti kerumunan ramai, pembatasan pertemuan sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan teknologi.

Teknologi informasi dan komunikasi juga sangat jalur penghubung utama dalam beberapa kondisi. Upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi Indonesia
Pendapatan nasional negara diperoleh dari  beberapa sektor seperti dari hasil produksi, tanah, tenaga kerja, modal dan  kewirausahaan.

Pemerintah mengambil 5 langkah cepat agar   perekonomian nasional kembali stabil, yakni: Pertama, Mengadakan pembelanjaan besar-besaran dalam meredam ekonomi akibat  pandemi covid-19. Dengan demikian dapat meningkat nilai jual dalam negri dan membuat negara luar tertarik untuk berinvestasi kembali.

Kedua, Pembentukan komite dalam penanganan covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional, untuk memastikan penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan dengan baik, dan menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil.

Ketiga, memberikan pinjaman kredit bunga rendah serta persiapan program UMKM baru.

Keempat, pemerintah menyimpan dana di perbankan supaya dapat memutar kembali roda ekonomi.

Kelima, Peminjaman kredit modal oleh pemerintah sebagai modal pengadaan kerja  Korporasi.

Selain itu, pemulihan ekonomi nasional juga dilakukan dengan mengambil kebijakan fiskal dan moneter yang komprehensif. Ada 3 (tiga) kebijakan yang dapat dilakukan yaitu:

1.    peningkatan konsumsi dalam negeri, Salah satu penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi dalam negeri, semakin banyak konsumsi maka ekonomi akan bergerak. Konsumsi sangat terkait dengan daya beli masyarakat.

2.    peningkatan aktivitas dunia usaha, Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian insentif dan stimulus kepada UMKM dan korporasi.

3.    menjaga stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter. Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat Berharga Negara, dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

4. Dengan demikian pemulihan perekonomian Indonesia paska covid 19 sudah berjalan dengan baik. Walau banyak masyarakat yang masih terpuruk akibat covid-19, pemerintah juga sedang berusaha untuk membangun kembali perekonomian Indonesia. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas dalam membangun kembali perekonomian Indonesia dan juga harus membuat kebijakan-kebijakan lain untuk berjaga-jaga jika hal yang sama terulang kembali. (Juliadi)