Dibalik Langkanya Minyak Goreng, Pemerintah Harus Memberi Solusi

Selasa, 12 April 2022

Oleh: Krisnawati Sitanggang

BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Krisnawati Sitanggang, Mahasiswi jurusan ilmu politik FISIP – Unversitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dalam opininya menuliskan tentang kelangkaan minyak goreng masih menjadi pertanyaan yang terus menerus bermunculan di kalangan masyarakat.

Sebenarnya masalah kenaikan harga minyak goreng dipasaran telah terjadi pada akhir 2021. Namun belum terjadi isu kelangkaan. Kelangkaan itu terjadi akibat kenaikan harga minyak goreng saat ini terjadi di Indonesia.

Meskipun Negara Indonesia merupakan Negara producen crude palm oil (CPO) terbesar. Disisi lain kondisi di lapangan menunjukkan sebagian produsen minyak goreng tidak terintegrasi nya dengan baik.

"Masyarakat terkesan kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah di pasaran, di duga adanya oknum-oknum tertentu yang bermain di belakang," katanya. Selasa, (12/04/22).

Penyebab langka nya minyak goreng
Pemerintah melalui kementerian perdagangan (kemendag) menyebutkan beberapa penyebab kelangkaan pasokan minyak goreng dipasaran. Akibat masalah distribusi, bukan karena pasokan minyak goreng yang minim.

Menteri perdagangan (mendag) muhammad lutfhi mengatakan sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki oleh pemerintah dapat dikatakan cukup, bahkan melimpah. Namun, rantai distribusi nya belum berjalan dengan normal.

Menteri perdagangan, Muhammad lutfhi juga membeberkan beberapa kemungkinan yang terjadi dalam langka nya minyak goreng dipasaran melihat ketersediaan minyak goreng yang banyak. Diakibatkan oleh beberapa factor antara lain pertama, adanya beberapa oknum yang menimbun minyak goreng tersebut( mafia pasar). Kemudian di dijual ke luar negeri secara illegal.

Kedua, adanya kebocoran dari sektor industri minyak goreng itu sendiri yang mengakibat kan harga jual di pasaran tidak sesuai dengan patokan harga yang telah diterapkan oleh pemerintah.

Ketiga, terjadinya kepanikan terhadap masyarakat. Yang artinya para konsumen cenderung memborong barang langka sebagai bentuk ekspresi kepanikan.

Tampak terlihat dari beberapa pekan belakangan ini, para warga berbondong-bondong untuk memborong pasokan minyak goreng yang ada dipasaran maupun di supermarket terdekat.

Perlu diketahui minyak goreng memiliki salah satu tingkat kontribusi yang sangat signifikan di masyarakat. Hal ini terjadi karena minyak goreng dikomsumsi hampir  setiap harinya dari segala lapisan yang ada pada masyarakat.

Bukan hanya itu saja, factor lainnya yang diperkirakan memperngaruhi kanaikan harga minyak goreng dan menyebabkan langka nya minyak goreng di pasaran tersebut karena gangguan logistic yang terjadi pada kasus pandemi covid 19 saat ini. Seperti banyak nya berkurang dari segi Container dan Kapal dalam pendistribusian minyak.

Salah satu anggota DPR bagian komisi bidang perdagangan mengatakan kelangkaan minyak goreng  yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini juga terjadi akibat sikap pemerintah yang tidak tegas dalam menggunakan serta menerapkan peraturan.

Kewajiban daripada pengekspor minyak mentah untuk mengalokasikan produksi untuk kebutuhan di dalam negeri terlebih dahulu. Itulah sederet penyebab langka dan mahal nya minyak goreng di pasaran dari prediksi pemerintah. Upaya pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng
Pemerintah sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini di Indonesia.

Disamping upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, pemerintah juga meminta kepada seluruh masyarakat agar ikut membantu upaya-upaya yang sedang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi.

Karena jika tidak adanya terjalin relasi yang kuat dari masyarakat kepada pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut, maka segala upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan sepenuhnya berjalan dengan baik.

Mengingat minyak goreng merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang di pakai di setiap harinya. Baik itu dari lapisan masyarakat yang bermata pencaharian di bidang UMKM dan juga bagi para ibu rumah tangga yang menggunakan minyak goreng sebagai alat penyediaan pangan di dalam keluarga.

Mengatasi kelangkaan minyak goreng pada saat ini pemerintah memberlakukan suplai minyak curah pada masyarakat dengan harga tertinggi yakni Rp.14.000 per liter nya. Namun, dalam pengaplikasian nya di lapangan masih banyak terdapat ketidakstabilan harga minyak curah per liternya di setiap daerah yang tersebar di Indonesia saat ini.

Dibeberapa daerah pemerintah mendapati harga minyak goreng curah melambung tinggi. seperti di daerah Medan harga minyak goreng curah melonjak menjadi Rp.20.000 per liternya dan pada daerah Gorontalo Rp.25.000 per liter nya.

Harga minyak goreng curah ini tentunya Jauh dari ketetapan harga yang diberikan oleh pemerintah. Walaupun telah ada ketetapan sesuai harga eceran tertinggi. Besaran harga minyak goreng curah di setiap daerah berbeda-beda dengan melihat lokasi serta mempertimbangkan beberapa factor nya, seperti pendistribusian yang sangat lama sampai ke daerah-daerah yang jauh.

Kemudian, stok minyak yang terbatas akibat dari jauh nya keberadaan daerah untuk mendapatkan pasokan minyak curah yang baru. Perlu diketahui kebijakan yang diberlakukan pemerintah dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng premium ini, dengan men-Suplay minyak goreng curah kepada masyarakat agar pelaku-pelaku usaha yang berbahan pokok minyak goreng dalam usaha nya dapat membantu usaha mereka untuk sementara.

Hingga keberadaan minyak goreng bermerek premium mampu teratasi dalam waktu dekat ini. Walaupun tak jarang di temukan para supplier minyak goreng curah juga menetapkan harga yang tinggi. Sementara itu, menurut Departemen Ekonomi di Center for srategi and International Studies (CSIS)  mengatakan kebijakan daripada suplay minyak goreng curah di pasaran ini bukan menjadi salah satu solusi yang baik.

Menurut nya, ini akan menghadirkan di kemudian harinya Black Market akibat barang-barang yang di subsidi tersebut. Untuk menghindari beberapa penyelewengan dari oknum-oknum yang memanfaatkan kelangkaan minyak goreng tersebut.

Pemerintah turut hadir mempersiapkan instrument penyelewengan yang akan terjadi. Dan sekaligus melihat serta menyoroti kualitas dari minyak goreng curah tersebut yang nantinya akan menjadi serbuan masyarakat karena harga nya yang lebih murah daripada harga minyak goreng sebelumnya.

Walaupun harga minyak goreng curah cenderung murah. Namun pemerintah juga harus memastikan kualitas dan kuantitas dari minyak goreng tersebut . Agar bagi masyarakat yang memakai minyak goreng curah tersebut dapat terjamin kebersihan, kesehatan saat dikomsumsi dan tentunya kualitas yang baik bagi masyarakat selaku alat konsumsi di setiap hari nya. (Juliadi)