Harga BBM Meningkat Berdampak Terhadap APBN dan Mendorong Terjadinya Inflasi

Senin, 25 April 2022

Oleh: Fattahul Rizki Mahasiswa Ilmu Politik, Fisip Universitas Syiah Kuala

BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Produk industri merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup, khususnya industri perminyakan, gas, dan industri tenaga listrik. Senin, (25/04/22).

Dan saat ini harga produk industri tersebut dikabarkan akan meningkat, hal tersebut bermula sejak terjadinya konflik antara Ukraina dan Rusia yang salah satu dampaknya mempengaruhi perekonomian dunia terutama yaitu naiknya harga minyak mentah termasuk di Indonesia. 

kabarnya kenaikan harga tersebut dapat mempengaruhi APBN, dimana beban subsidi khususnya BBM , dan LPG meningkat dan melebihi asumsi APBN 2022 yaitu sekitar Rp1.846,14 triliun  
Seperti yang kita ketahui bahwasanya masyarakat Indonesia berkerja sebagai buruh, karyawan, dan pegawai. Hal tersebut dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021 lalu.

Dengan adanya data tersebut maka tak heran apabila terjadi nya kenaikan harga pada produk industri akan menyebabkan inflasi.
Kemudian bagaimana nasib masyarakat menengah ke bawah nantinya yang pendapatannya di bawah rata-rata?

Akibat adanya inflasi ini maka standar hidup dan pendapatan masyarakat Indonesia akan semakin menurun dimana pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran khususnya di masa pandemi ini.

Banyak sekali masyarakat yang kehilangan pekerjaan mereka semenjak diberlakukannya PPKM. Dan apabila terjadi inflasi akibat kenaikan harga industri ini maka semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Dan seperti penjelasan di atas akibat lemahnya daya beli maka standar hidup pula akan semakin menurun.
Dari dampak-dampak yang disebabkan oleh kenaikan harga produk industri tersebut alangkah baiknya pemerintah melakukan evaluasi termasuk penyaluran BBM dan LPG dengan tepat sasaran yang diharapkan menghasilkan efisiensi sehingga dapat mengurangi beban subsidi energi. 

Diharapkan dengan adanya evaluasi tersebut maka masyarakat tidak akan merasa terlalu terbebani. (Juliadi)