Kenaikan Harga Minyak Goreng, Ini Tanggapan Winda Azura

Sabtu, 09 April 2022

Oleh: Winda Azura

BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Winda Azura, yang merupakan Mahasiswi Ilmu Politik, FISIP - UNIVERSITAS SYIAH KUALA, menanggapi kenaikan Minyak Goreng di tengah kalangan masyarakat saat ini.

Minyak Goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama dari trigliserida dengan atau tanpa perubahan kimiawi. Pada umumnya berbentuk cair pada suhu ruang dan digunakan untuk menggoreng makanan (Sugiati dalam Chairunnisa, 2013).

Minyak goreng kebanyakan diperoleh dari tumbuhan seperti. Kelapa, Kelapa sawit, Kacang-kacangan, Jagung dan Kanola.
Minyak goreng ini mengandung zat yang penting dan berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.

Minyak goreng juga dapat berperan memberi nilai kalori paling besar di antara zat gizi lainnya. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Jenis Minyak goreng pun bervariasi, seperti minyak goreng Kemasan, Botol, Jerigen, maupun reffil (isi ulang).

Namun, akhir-akhir ini muncullah masalah tentang naiknya harga minyak goreng yang menyebabkan minyak goreng tersebut menjadi langka di tengah masyarakat pada saat ini.

Kelangkaan itu pun menyebabkan harga minyak goreng ikut naik drastis hingga mencapai Rp. 20.550 per kg untuk minyak bermerek, sedangkan harga minyak goreng curah di pasar modern ditawarkan hingga Rp. 19.450 per kg.

Banyak alasan kelangkaan atau naiknya harga minyak goreng ini, mulai dari turunnya panen sawit, sehingga suplai CPO menjadi terbatas, adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel bahkan juga ada yang mengatakan kelangkaan minyak goreng ini disebabkan oleh oknum yang menimbun minyak goreng tersebut.

Padahal, jika kita lihat Indonesia ini terdapat banyak perkebunan kelapa sawit yang jika kita menelaah lebih dalam, tidak mungkin minyak goreng menjadi langka sedangkan stok kelapa sawit sangat banyak di Indonesia. Akibat dari naiknya harga minyak goreng, masyarakat banyak yang beralih kepada minyak curah, walaupun harganya tidak jauh beda.

"Banyak saya temukan masyarakat beralih pada minyak goreng curah, karena mudah di dapat tidak harus menunggu lama, harga relatif lebih murah dari harga minyak goreng Kemasan pada umumnya," ujar Winda Azura. Jumat, (8/04/22).

Naiknya harga minyak goreng ini sangat memukul perekonomian, terutama pada kalangan masyarakat kecil seperti, pedagang gorengan atau usaha kuliner. Para pedagang pun akhirnya menurunkan kualitas dengan cara mengecilkan kualitas dengan mengecilkan gorengan menjadi bentuk mini malis dan porsi makanan juga dikurangi atau bahkan menaikkan harga dagangannya.

Sehingga para konsumen pedagang pun merasa kecewa dengan adanya penurunan kualitas produk si pedagang tadi yang membuat berkurang nya pemasukan para pedagang tersebut.

Minyak goreng sangat penting di tengah masyarakat terlebih lagi pada masyarakat kecil, banyak masyarakat kecil yang mengeluh dari naiknya harga minyak goreng tersebut.

"Banyak saya temukan masyarakat menggunakan minyak yang sudah berkali-kali digunakan demi menghemat minyak goreng di rumahnya," bebernya

Dilihat dari kondisi sekarang ini, masyarakat sangatlah menderita dengan naiknya harga minyak goreng, belum lagi harga pangan yang ikut naik seiring menjelangnya bulan suci Ramadhan.

"Hal itu pun  membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin menipis dengan pemasukan Masyarakat yang mayoritas di bawah UMR," cetusnya

Dengan adanya kenaikan minyak goreng di Indonesia ini yang diiringi dengan masuknya bulan suci Ramadhan membuat masyarakat semakin sulit membagi pemasukan mereka untuk kebutuhan sehari-hari. Karena kebutuhan sehari-hari bukan hanya tentang pangan melainkan ada kebutuhan lainnya yang harus di bayar dan dibeli contohnya seperti Detergen, BBM, PLN, PDAM.

"Itu adalah kebutuhan yang setiap bulannya harus dan wajib menjadi pengeluaran masyarakat," terangnya

Itu juga salah satu alasan masyarakat menjadi resah dengan adanya kenaikan minyak goreng ini, masyarakat takut apabila kebutuhan mereka sehari hari tidak terpenuhi dan akan berdampak bagi keluarga mereka.
 
*Seharusnya Pemerintah lebih tegas lagi dalam menyikapi permasalahan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat sekarang ini," pintanya

Pemerintah harus mencari tahu dalang kelangkaan minyak goreng dan menindak lanjuti para oknum yang terlibat dalam penimbunan minyak goreng, kemudian mencari tahu apa maksud dan tujuan mereka melakukan penimbunan minyak goreng tersebut.

Harapan masyarakat saat ini kepada pemerintah agar menormalkan kembali harga minyak goreng di tengah masyarakat agar menjadi stabil lagi dan sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan ekonominya. 

"Diharapkan pemerintah segera mencari solusi dengan kelangkaan minyak goreng di Indonesia," harapnya. (Juliadi)