Saat RDP, Ginting Menangis Di Gedung DPRK Subulussalam

Rabu, 08 Juni 2022

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Berlangsungnya Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Subulussalam, Netap Ginting menangis di saat berlangsungnya acara RDP, di Ruang Banggar, Gedung DPRK Subulussalam, Aceh, Rabu, (8/6/22).

Berlangsungnya RDP tersebut, yang di buka langsung oleh ketua DPRK Subulussalam terkait anjloknya harga sawit oleh seluruh perusahaan yang ada di kota Subulussalam, terlihat Netap Ginting meneteskan Air Mata disaat menyampaikan keluhan masyarakat petani Kelap Sawit terkait murahnya harga TBS saat ini.

Secara serentak pada bulan April 2022 hingga saat ini. Netap Ginting menyampaikan, seluruh Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit yang ada di Kota Subulussalam berlomba-lomba menurunkan harga beli Buah Sawit Masyarakat.

"Kami sangat mengeluh sekali dengan harga beli TBS oleh seluruh PKS yang ada di Kota Subulussalam ini ," ujar Ginting, dikutib pada saat RDP berlangsung.

Lanjut Ginting. Selama ini kerugian petani kelapa sawit masyarakat kota Subulussalam mencapai harga 1200 per kg, dalam estimasi kami ada sebanyak 4 PKS yang beroperasi di  Kota Subulussalam.

"Diakhiri ini harga buah sawit terus menurun, Kami sangat memohon sekali kepada bapak ketua DPR Kota Subulussalam untuk menerima keluhan kami ini," Sampai Ginting sambil meneteskan Air Mata.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) itu berlangsung di buka oleh Ketua DPRK Subulussalam, Ade Fadli Pranata Bintang, dan Ketua Komisi B, Ari Afriadi beserta Sekretaris Komisi B, Karlinus, dan mengundang Perwakilan Dinas Perkebunan Pertanian dan Perikanan (Distanbunkan), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Kabag Ekonomi Setdako, Kabag Hukum Setdako, DPD Apkasindo Subulussalam, Ketua HKTI Subulussalam, Ketua KTNA Subulussalam, Ketua Organda Subulussalam, Para Pimpinan PT GSS, BSL, BDA, SSN, PLB2.

Sebelumnya, Ketua DPRK Subulussalam pada saat pembukaan RDP itu Mengatakan, bahwa sebanyak 90% masyarakat kota Subulussalam saat ini bergantung pendapatan dari Pertanian Kelapa Sawit.

"Nanti kita akan usulkan Pemerintah Kota untuk membuat Tim monitoring terhadap harga sawit," Kata Ketua DPRK Subulussalam.

Terlepas dari itu saat di konfirmasi humas PT PKS GSS mengatakan dengan pendek. "kita Do'akan saja agar harga TBS ini cepat naik," ringkasnya. (Juliadi)