Jubir Medsos Wako Subulussalam Nilai Mahasiswa Tendensius

Selasa, 23 Agustus 2022

Jubir Media Sosial Walikota Subulussalam Rahman Manik

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Terkait Paguyuban Mahasiswa memberi hadiah spesial Kartu Kuning kepada Walikota Subulussalam, Rahman Manik menilai sangat mahal dan mahasiswa itu dianggap tendensius, sedangkan Kartu Merah dari Edi Syahputra Bako itu dianggap Cari panggung.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rahman Manik, yang selaku Juru Bicara (Jubir) Media Sosial (Medsos) walikota Subulussalam, kepada media ini, Senin, (22/08/22).
 
Diketahui baru-baru ini, paguyuban mahasiswa Kota Subulussalam, dalam acara mahasiswa Sadakata Fair, Rahman menanggapi terkesan tendensius, disampaikannya pemerintah kota Subulussalam saat ini sedang fokus-fokusnya membangun kota sada kata.

"Adanpun rekomendasi dari mahaiswa tersebut, Menurut kami biasa-biasa saja kurang inovatof, dan mudah di jawab oleh masyarkat awam," sampai Rahman

Rahman Manik pun mengklarifikasi rekomendasi tersebut, via media ini. Seperti 1. Tentang lahan plasma, dimana pemko sedang merancang dan membuat kebun plasma PT Laot Bangko dan juga sedang memfasilitasi sengketa plasma PT BDA arti nya pemko respek tentang kebun plasma tersebut.

2. Persoalan Pelebaran jalan menuju Makam syekh Hamzah Fansuri. semua masyarakat tau pemko lagi fokus membangun jalan longkib dengan fokus anggaran sampai 30 milyar. Mungkin untuk tahun selanjutnya baru bisa di fokuskan ke tempat lain.

3. Tentang BUS sekolah, seperi kita ketahui bahwa bus sekolah tetap beroperasi seperti biasa, kita bisa lihat bersama dan berharap jangan hanya buat opini liar.

4. Tentang Beasiswa seperti diketahui Pemko Subulussalam tetap koordinasi dengan pihak MPD agar beasiswa tepat sasaran

5. Soal fasilitas pengairan di makam syeh fansuri, pengairan apa yang dimaksud seperti kita ketahui bersama makam Tersebut persis di pinggir sungai dan jika maksudnya MCK kita ketahui fasilitas tersebut tersedia di makam.

6. Soal Kota Santri, seperti kita ketahui pemko lagi gencar-gencarnya membangun fasilitas-fasilitas ke pasantren dan untuk tahun ini sudah dianggarkan senilai Rp 500 juta pengadaan kitab kuning untuk pasantren-pesantre.

7. Persoalan hal-hal yang inovatif kita juga meminta mahasiswa untuk ikut andil membuat acara yang berinovasi jangan hanya serimonial, hiburan, dan bazar, terkesan kurang kreatif

"Dari rekomendasi tersebut kami menilai adik-adik mahasiswa terkesan tendensius, 
hanya persoalan pak walikota tidak bisa hadir dalam Acara dan langsung di serang," kata Rahman.

Rahman Manik, juga menambahkan. Kehadiran wakil Walikota Salmaza tidak dianggap sebagai represetatif dari pemerintah dan sangat di sayangkan Kegiatan mahal yang menelan Dana daerah  sampai Rp 80 juta rupiah di tambah lagi dana bantuan kutipan dari SKPK hanya bisa merekomendasi kan hal-hal yang biasa-biasa saja tidak terlalu waw

Selain itu, Rahman Manik juga menanggapi kartu merah versi Edi Syahputra Bako, yang selaku ketua KNPI Kota Subulussalan.

"Kami melihat ini hanya soal cari panggung, maklum konstilasi politik pemilu 2024 sudah dekat apalagi beliau sudah menjadi orang politik yaitu sekjen salah satu partai politik 
jadi sekali lagi harap maklum," ujarnya.

Diakhir, Rahman Manik pun Berharap, semua orang bisa berkonstrubusi ide pembanguan-pembangunan yang real, jika hanya persoalan ngoceh siapa saja juga bisa, namun masyarakat bisa melihat siapa yang benar benar membangun, dan siapa saja yang Omong Doang (OMDO). (Juliadi)