PAGUYUBAN || GONJONG LIMO DUMAI

Kamis, 29 September 2022

Penulis: Drs.Sofyan, M.Si (Dosen Tetap STIE Mahaputra Riau)

Ditengah-tengah lingkungan  kehidupan masyarakat saat ini banyak terdapat bentuk organisasi Paguyuban  yang cenderung  bersifat informal  dalam konteks aktivitasnya berdasarkan pemahaman yang sama dari seluruh anggota dan dikelola oleh pengurus sebagai pemegang amanah untuk mewujudkan tujuan  dari pembentukan Paguyuban itu sendiri.

Sebenarnya kata Paguyuban  memiliki persamaan makna dengan kata "masyarakat,asosiasi, bangsa, kekerabatan, kelompok" menurut Tesaurus.

Bila dilihat dalam perspektif    Kekerabatan  dimana-mana daerah biasanya terdapat organisasi yang bersifat kekerabatan  dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi dan rasa kekeluargaan dari sesama daerah asal atau   kampung halaman.

Perkembangan organisasi Kekerabatan  memberikan berbagai manfaat bagi para anggotanya, sebab biasanya  organisasi bersifat kekerabatan.mememiliki kegiatan sosial kemasyarakatan yang dibutuhkan para anggotanya.

Organisasi kekerabatan  dapat dikatakan sebagai Paguyuban.

Nina Wiranti dan Pujo Sularso (2015 : 70) dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi  Edisi IX mengatakan " Paguyuban  sebuah organisasi Informal yang memiliki cinta Kasih persaudaraan,menghayati Solidaritas,toleransi dalam memanfaatkan segala perbedaan untuk  mencapai tujuan   bersama,dimana para anggotanya di ikat oleh hubungan bathin yang murni,bersifat alamiah,kekal,sehati dan sejiwa "

Bila dicermati pengertian diatas menunjukkan bahwa  paguyuban  mencerminan sebagai organisasi sosial kemasyarakat yang keanggotaannya cenderung memiliki hubungan emosional  bisa dari segi kekeluargaan,  persaudaraan  ataupun kekerabatan  yang membuat organisasi sukses melaksanakan aktivitasnya.

Paguyuban  sebagai suatu organisasi yang dapat bersifaf kekerabatan  atau persamaan daerah asal  akan lebih memudahlan  pengurus yang diberi amanah untuk mengelolanya disebabkan adanya persamaan budaya dan adat istiadat  walaupun para anggotanya kadang-kadang memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.

Konsep saling menghormati diantara sesama  anggota, misalnya dengan membuat Taglene " Basamo Mako Kajadi" dari organisasi Gonjong Limo Dumai. Menciptakan suasana kekompakan dan keharmonisan dalam berorganisasi, walaupun kelompok keanggotaannya beragam ada orang tua, bundo Kanduang dan  Pemuda.

Disamping itu pula eksistensi organisasi kekerabatan ini dengan konsep "Gonjong Limo Dumai Menjadi Rumah Gadang Basamo Dunsanak  Luak 50   Payakumbuah di Kota Dumai"

Semoga kehadiran dan berbagai aktivitas G.5 Kota Dumai memberikan sumbangsih bagi pembangunan Kota Dumai dalam berbagai aktivitasnya....