Ilham Permana: Data Yang Diperlukan Sudah Terkumpul, Kita Akan Gelar Aksi Demo Pekan Depan

Sabtu, 01 Oktober 2022

Ketua SAPMA PP Inhu, Ilham Permana

INHU, PANTAUNEWS.CO.ID - Ketua Satuan Siswa Pelajar Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Inhu, Ilham Permana menegaskan, setelah mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket) terkait limbah dan legalitas serta aturan yang diduga telah dilanggar oleh managemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kharisma Agro Sejahtera yang beroperasi didua wilayah desa yakni Desa Batu Papan dan Desa Punti Anai, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu, Riau.

Kata Ilham, pihaknya menemukan banyak kejanggalan, sehingga akan melakukan aksi untuk turun kesejumlah instansi terkait, untuk menggelar demonstrasi pada Jumat pekan depan.

"Surat pemberitahuan keramaian ke Polres Inhu juga sudah kita buat. Tinggal kami antarkan pada Senin (3/10) mendatang dan sekaligus koordinasi terkait rencana tersebut," kata Ketua SAPMA PP Inhu Ilham Permana, Sabtu (1/10).

Ilham menambahkan, bahwa pihaknya menitik beratkan dua poin permasalahan, yakni kasus dugaan pencemaran limbah dan juga dugaaan penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari kawasan hutan.

Dimana, sebelumnya, pencemaran limbah tersebut sudah berulang kali terjadi. Akan tetapi seakan dibiarkan oleh pihak-pihak terkait.

"Kami tidak ingin hal ini terulang kembali. Maka dari itu pada Jumat pekan depan akan kami buktikan. Akan kita segel itu sampai hasil dari laboratorium di Pekanbaru yang sudah dua bulan berjalan dikirim oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Inhu dari rentang waktu jam tunggu tiga bulan hasilnya dikeluarkan," terang Ilham.

Menyinggung apa dasar mau menyegel PKS PT KAS, Ilham menegaskan, pertanyaan itu dikembalikan ke instansi terkait, apa dasarnya perusahaan tersebut beroperasi.

Sebab, lanjut Ilham, didaerah lain saja, seorang Direktur Utama (Dirut) dan Manager sebuah perusahaan bisa ditahan karena persoalan pencemaran limbah. 

"Mengapa ditempat lain kita bisa, padahal kejadiannya berulang. Kita juga mencium ada indikasi 'main mata' dalam kasus ini. Karena kamipun juga dapat imbasnya. Bukan sedikit oknum yang pasang badan mencoba melarang kami untuk demo. Jika terus dibiarkan mau jadi apa 'Negeri Narasinga' yang kita cintai ini," tandasnya.

Dari apa yang telah terjadi selama ini, sambung Ilham, pihaknya menuntut profesionalitas dari pihak-pihak terkait agar tidak mencoba mengambil keuntungan sepihak yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. (stone)