Ketum FWJ Indonesia Minta Polresta Tangerang Tangkap Semua Pelaku Pengeroyokan Anggotanya

Rabu, 26 Oktober 2022

TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Peristiwa pengeroyokan terhadap 5 wartawan media online yang diduga dilakukan oleh sejumlah para pemain BBM Pertalite bersubsidi dengan motif menggunakan sepeda motor jenis Suzuki Thunder di SPBU 34-15715 Jalan Raya Otonom Cikupa,  desa pasir gadung Kecamatan Cikupa,  Kabupaten Tangerang, Provinsi  Banten, terjadi pada Senin (24/10/2022) pukul 01.00 WIB dini hari.

Kejadian brutal para pelaku yang diduga  merupakan pemain BBM pertalite yang diperkirakan sekitar lebih dari 15 orang itu adalah gaya – gaya premanisme. Hal itu dikatakan Adi Nur Febriadi, saat dijumpai di Jakarta, pada Selasa (25/10/2022). Adi Nur Febriadi yang juga saksi dan merupakan salah seorang yang menjadi korban pengeroyokan. 

Adi Nur juga mengaku sebagai Ketua bidang OKK DPP Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia. Dalam pengakuannya dihadapan awak media, dia mengatakan aksi brutal para mafia BBM Pertalite bersubsidi itu dipicu oleh nada tinggi pengawas SPBU yang diketahui bernama Erwin.

“Kejadian pengeroyokan terhadap kami kemaren itu diluar nalar kami sebagai kontrol sosial,  kami bukan ujug – ujug datang ke SPBU itu, “ kata Adi.

Dia juga menjelaskan bahwa kehadirannya di SPBU 34-15715 bersama rekannya yang bernama Ali Akbar alias Barong dari Jakarta karena sudah janjian dengan rekan wartawan Reza di depan SPBU tersebut.

“Kami datang karena rencana mau ke Pandeglang. Sebagai ketua OKK DPP, kewajiban saya mengembangkan jaringan dan SDM organisasi kami hingga ke pelosok – pelosok, jadi bukan ujug – ujug kami ke SPBU itu. “ tutur Akbar.

Lebih lanjut, Adi juga menyebut setiba dirinya bersama Barong di SPBU itu, sudah ada Reza, Cahyo dan Fandi. “Rekan kami sudah ada disituh menunggu, karena saya baru sampai, akhirnya kami mencari kopi di depan SPBU itu sejenak. “ ungkap Adi.

Adi menjelaskan, ketika dirinya sambil ngopi, mereka melihat adanya antrian panjang para pengendara sepeda motor suzuki thunder,  “ mereka yang sudah mengisi pertalite kami liat kok balik lagi dan balik lagi, terus begitu,  jelas kami curiga ada apa dengan para pengendara sepeda motor thunder itu? “ ujarnya.

"Setelah kami pelajari sejenak, ternyata itu modus baru para mafia pemain BBM bersubsidi pengganti jerigen, ternyata itu modus dan motif baru para mafia BBM pertalite bersubsidi,  kami hampiri mereka dan berikan edukasi soal regulasinya, sebenarnya mereka mengerti setelah kami berikan edukasi dan regulasi Migas,  namun tiba – tiba,  pengawas SPBU datang dengan bernaga arogan, dan teriak – teriak menyebut kami wartawan abal – abal, disituhlah awal pemicu keributan hingga terjadinya pengeroyokan terhadap kami di area5 SPBU 34-15715 “. ungkapnya.

Atas peristiwa tersebut ke 5 wartawan, yakni  ?Adi Nur Febriadi, Ali Akbar alias Barong, Reza, Cahyo dan Fandi mengalami pengeroyokan, intimidasi, kriminalisasi, penyitaan alat kerja jurnalis mereka berupa HP, bahkan kendaraan mobil Reza Toyota yaris dengan nomer B-1537-CMK, telah mengalami kerusakan karna terkena sasaran pengrusakan juga oleh para mafia BBM pertalite bersubsidi.

Kejadian berlanjut pembuatan laporan Kepolisian di Polres Tigaraksa dengan tanda bukti lapor Nomor TBL/B/921/X/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN, berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/B/921/X/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN, tanggal 24 Oktober 2022.

“Sudah ada LP nya dan kami juga sudah di BAP semalam. Penyidik telah menjerat para pelaku dengan Pasal 170 KUHPidana,“ ujar Adi. (rls/soleh)