Panitia Sepakbola Japura Cup I Tidak Mengindahkan Protes Keras dari Manager Tim Japura Junior FC

Rabu, 19 Oktober 2022

Foto: Manager Tim Japura Junior FC, Hendrik (baju hitam belakangin kamera) saat menyampaikan protes kepada panitia penyelenggara ditepi lapangan atas sikap panitia yang tidak berlaku adil terhadap tim asuhanya, Rabu (19/10).

INHU, PANTAUNEWS.CO.ID - Panitia turnamen sepakbola Japura Cup I tidak mengindahkan protes dari salah satu manager tim yang ikut bertanding dalam turnamen.

Meski mendapat protes keras dari manager tim sepakbola antar kampung (Tarkam) Hendrik bersama rekan-rekannya.

Kepada media ini, Rabu (19/10) Hendrik mengatakan, tim asuhannya, Japura Junior FC, sebelumnya juga mengikuti open turnamen yang di panitai oleh pemuda setempat.

Dari pantauan dilapangan, aksi Hendrik dilakukan diluar lapangan sampai kedalam lapangan sepakbola, sesaat sebelum pertandingan akan di mulai, yakni pukul 16.00 WUB.

Aksi Hendrik, yang merupakan warga Desa Japura, lokasi dimana pertandingan Japura Cup I 2022, ditujukan kepada pihak panitia penyelenggara.

Kata Hendrik, panitia pelaksana open turnamen sepakbola Tarkam itu disinyalir syarat kepentingan oleh panitia pelaksana turnamen. Sebab, ada salah satu panitia turnamen yang juga merangkap sebagai manager salah satu tim kesebelasan yang ikut bertanding.

"Panitia tak lagi dapat berlaku adil pada setiap keputusan yang telah di ambil. Saya dan beberpa teman menuntut agar turnamen ini tak lagi dilanjutkan. Karena panitia hanya akan memberikan keputusan yang menguntungkan salah satu tim yang akan bertanding. Seperti yang sedang bertanding saat ini, seharusnya panitia pelaksana melakukan diskualifikasi kepada klub Senior FC," kata Hendrik dengan nada kesal, marah dan juga kecewa.

Hendrik menegaskan, meski dirinya bersama rekan-rekan setim mengajukan protes keras tapi pihak panitia tidak menerimanya dengan alasan tidak jelas.

"Kita protes kepada panitia pelaksana karena seharusnya Senior FC tak lagi dapat bermain. Sesuai aturan dan jadwal yang telah disepakati, Senior FC harus bermain pada Selasa (18/10) lalu. Akan tetapi pertandingan ditunda oleh panitia karena beberapa pemain dalam klub tersebut sedang melakukan pertandingan (turnamen) didaerah lain," terang Hendrik.

Dengan ditundanya pertandingan pada hari Selasa (18/10) itu, sambung Hendrik, pihaknya menduga karena adanya kesepakatan (jahat) sepihak yang dilakukan sesama panitia. Terlebih lagi salah satu dari panitia tersebut merupakan menejer tim dari Senior F'C.

"Ini ada kongkalikong (mufakat cerdik licik) yang dilakukan oleh panitia untuk memuluskan salah satu tim. Seharusnya tim yang bertanding saat ini harus didiskualifikasi. Jangan karena pemain inti klub tidak dapat bermain, malah jadwal pertandingan yang sudah di tentukan dirubah-rubah oleh panitia dengan berbagai alasan," tandasnya.

Hendri menyebut aksi protes kepada panitia hingga perangkat desa yang tergabung saat ini tidaklah sebuah hal yang berlebihan.

Karena sejak awal pertandingan dimulai, panitia juga melakukan diskualifikasi kepada salah satu tim yang telah mendaftar.

"Kemarin panitia dapat berlaku adil dan tegas dalam menegakkan aturan, yakni dengan mendiskualifikasi salah satu tim asal Kecamatan Peranap, dengan dalil tim tersebut terlambat hadir sesaat pertandingan akan dimulai tanpa memberikan toleransi kepada klub. Lantas mengapa kepada tim khusus ini diberikan toleransi. Ini jelas ada permainan antar panitia yang secara khusus memberikan kelonggaran kepada tim tersebut," kata Hendrik. (stone)